Waroeng Steak & Shake merupakan restoran yang menawarkan steak dengan harga ekonomis, sayangnya hingga kini tidak ada kejelasan apakah mereka membuka peluang franchise.
Steak bagi orang Indonesia merupakan hidangan yang cenderung identik dengan kata mewah. Wajar saja, tidak seperti di Amerika Serikat, Eropa, atau Australia, harga daging sapi cenderung tinggi di sini. Tapi anehnya, franchise Waroeng Steak & Shake menawarkan harga yang sangat ekonomis.
Seberapa ekonomis? Bayangkan saja, jika biasanya steak yang dijual di restoran dijual seharga 150 sampai 200 ribuan per porsi Waroeng Steak menjualnya dengan harga 20 ribuan.
Tapi mengapa bisa demikian? Apa yang dilakukan brand asal Yogykarta ini untuk bisa menjual makanan dengan harga semiring itu? Apakah ada peluang untuk menjadi mitra?
Bagi Anda yang penasaran dengan itu semua, tenang dan simak artikel ini baik – baik. Mungkin saja bisa menginspirasi Anda yang hendak berbisnis kuliner.
Tentang Franchise Waroeng Steak & Shake

Waroeng Steak & Shake pertama kali didirikan oleh Jody Brotosuseno dan Siti Hariyani di Jalan Cendrawasih Yogyakarta. Gerai pertamanya berdiri di tahun 2000 dan hingga 2021, sudah ada lebih dari 65 cabang.
Mereka berfokus pada penyediaan makanan steak cepat saji dan ekonomis. Mengikuti target market mereka pada awalnya yang merupakan mahasiswa.
Bagi Anda yang bingung, steak sendiri merupakan sajian daging panggang identiknya sapi. Bumbu yang digunakan sederhana, hanya garam dan merica yang utama. Tapi biasanya daun thyme juga digunakan di restoran steak yang mewah.
Ibarat kopi steak seperti menyeduh V60, tanpa susu, krimer, atau gula. Kopinya jadi highlight, dan kualitas biji menjadi nomor satu. Pada steak, kualitas daging sapinya sangat menjadi pertimbangan utama.
Daging sapi yang baik inilah yang menjadikan steak di Indonesia cukup berharga tinggi. Pasalnya, daging sapi untuk steak memiliki banyak kriteria seperti potongan bagian yang mana, tidak bisa sembarangan.
Berawal dari Orang Tua
Awal mula Waroeng Steak & Shake sebelum menjadi franchise yang besar seperti sekarang, tak lepas dari peran orang tua Jody. Usut punya usut, orang tua pemilik Waroeng Steak ini merupakan pemilik restoran steak di Jogja, Obonk.
Pengalaman Jody membantu bisnis orang tuanya ini menjadi inspirasi sekaligus pembelajaran. Sebab, Oobong sendiri menjual makanannya dengan harga standar steak.
Jody yang menyadari potensi pasar dan daya beli mahasiswa di lingkungannya pun kemudian mencari cara untuk bisa menyajikan steak dengan harga murah. Alhasil, muncul ide untuk membuat brand yang satu ini.
Menu Waroeng Steak & Shake

Di restoran ini menu yang paling laris, ekonomis, dan menjadi andalan adalah steak a la waroeng. Jadi bedanya adalah daging steak ini dibalur dengan tepung bumbu yang kemudian digoreng, kemudian disajikan dengan saus di atas hot plate.
Jika Anda ingin steak yang lebih mewah, ada juga steak grill. Pilihan dagingnya ada dua, daging sapi lokal atau impor, tentu daging impor dihargai lebih mahal. Meski demikian, daging impor pun masih dibaderol di harga 80 sampai 110 ribu rupiah.
Anda juga bisa menikmati rice bowl dan juga makanan tambahan lain seperti french fries. Anda juga bisa menikmati steak ayam, ikan, dan juga cumi.
Untuk minuman, ada bermacam pilihan di sini. Tapi yang menjadi andalan adalah milk shake atau susu kocok. Ada tiga pilihan rasa susu kocok, strawberry, coklat, atau vanilla. Anda juga bisa meminta tambahan float.
Syarat Franchise Waroeng Steak & Shake

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak ada kejelasan mengenai peluang waralabanya. Bahkan, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa brand ini non-franchise. Ada juga sumber yang menjelaskan bahwa sistemnya adalah cabang bisnis keluarga.
Terlepas dari mana fakta yang benar atau pun tidak, ada baiknya Anda mengalihkan fokus ke brand lain. Pasalnya, jika ternyata ada jalan, bukan tidak mungkin modalnya akan sangat besar.
Ambil saja contoh seperti Kopi Kenangan, dimana tidak membuka waralaba tapi membuka peluang investor. Tentu untuk menjadi shareholder, dana 100 hingga 200 juta saja tidak cukup.
Alternatif Waralaba Kuliner Lainnya
Demikian info yang kami ketahui mengenai franchise Waroeng Steak & Shake. Semoga info ini mencerahkan tapi tidak menyurutkan semangat berbisnis Anda.
Alih – alih berbisnis makanan, mungkin ada baiknya Anda beralih ke bisnis minuman jikalau memang minim modal. Kopi, tentu menjadi salah satu pilihan yang selalu baik karena sifatnya yang timeless.
Sasame Coffee menawarkan peluang kemitraan yang sangat prospektif. Dengan harga paket mulai dari 25 jutaan, dijamin Anda akan bisa memulai bisnis kopi Indonesia yang nikmat.