Dengan inovasi kemasan yang lebih cantik, franchise Ayam Geprek Keprabon berhasil membedakan brandnya dengan ayam geprek lain. Tapi apakah tampilan saja cukup untuk menjadi sukses?
Bisnis makanan merupakan bidang yang sangat menarik karena banyaknya ruang kreasi. Bayangkan saja, dari satu bahan makanan ayam bisa muncul berbagai sajian. Tapi sajian nikmat butuh dikemas dengan baik pula, franchise Ayam Geprek Keprabon membuktikan hal tersebut.
Sejatinya, sajian ayam geprek merupakan makanan yang sederhana. Hanyalah ayam krispi yang di uleg bersama dengan cabai dan bumbu lain. Kemudian dimakan bersama nasi putih hangat dan lalapan.
Makanan ini awalnya populer di kalangan mahasiswa Jogja karena murah dan nikmat. Tapi kemudian dibawa ke berbagai daerah lain. Karena sifatnya murah dan merakyat, maka mudah populer di berbagai daerah.
Tak lama, kemudian muncullah berbagai merek ayam geprek. Misal Juara, Pak Gembus, Bensu, dan masih banyak lagi, semua dengan bumbu dan branding masing-masing.
Franchise Ayam Geprek Keprabon merupakan salah satunya. Dengan kemasan yang bisa dibilang premium dan variasi ayam geprek yang beragam, mereka sukses menarik minat banyak pecinta kuliner.
Tentang Ayam Keprabon
Franchise Ayam Geprek Keprabon pertama kali dipasarkan pada tahun 2016. Tapi bisnis ini sendiri didirikan pada tahun 2015 oleh Yohanes Sebastian, pengusaha asal Solo.
Yohanes mendirikan gerai pertamanya di area Keprabon, Solo. Nama tempat gerai pertama tersebut yang kemudian menjadi nama brand yang satu ini.
Ayam Keprabon sendiri sebenarnya menawarkan elevasi menu dari sajian ayam geprek. Jadi alih – alih dihidangkan dengan sambal biasa, sajiannya ditambah dengan siraman keju mozzarella.
Siapa sangka, hal ini kemudian membuat orang semakin suka dengan sajian ayam geprek. Sebab rasa keju dan ayam yang dicampur ternyata sangat nikmat. Tanpa menghilangkan esensi dari sajian ini, yaitu rasa pedas nikmat.
Hingga 2021, sudah ada lebih dari 60 outlet yang ada di Indonesia. Sayangnya lokasi – lokasi ini masih berada di Pulau Jawa saja.
Dari 60 outlet ini, 11 di antaranya adalah milik manajemen. Lokasinya tersebar di beberapa titik di Solo dan Jakarta. Sisanya merupakan milik mitra waralaba.
Kemasan Paper Bowl
Salah satu yang membedakan brand yang satu ini pada awal pembukaannya adalah kemasan. Seperti yang dijelaskan tadi, ayam geprek merupakan sajian yang sederhana dan murah. Keprabon berhasil mengubah imej tersebut.
Meski sekarang kemasan paper bowl atau rice box sudah banyak digunakan. Awalnya banyak warung ayam geprek, terutama di daerah Solo – Jogja, yang menjual makanan take away-nya hanya berbungkus kertas minyak.
Sebut saja Pak Gembus, Bu Rum, Mbok Moro, dan lainnya. Alasannya tentu agar murah dan mudah, sehingga menjadi standar.
Munculnya Franchise Ayam Geprek Keprabon dengan paper bowl, dinilai sebagai inovasi. Pasalnya, di segmen mahasiswa pun banyak konsumen yang mendamba kemasan yang lebih baik. Selain itu, kemasan seperti ini juga lebih baik untuk take away.
Sushi Roll Geprek
Tidak hanya dari kemasan saja, Franchise Ayam Geprek Keprabon pun membuat inovasi sajian. Jika Anda doyan kulineran, pasti tidak asing dengan sushi. Hidangan asal Jepang ini, dikenal karena menggunakan ikan segar yang nikmat.
Tapi di outlet makanan cepat saji ini, ikan tersebut diganti dengan ayam geprek. Tapi tetap dibungkus dengan nasi dan nori yang gurih.
Siapa sangka, sejak diluncurkan pada tahun 2020 sushi geprek ini menjadi salah satu menu favorit. Alasannya tentu selain rasa adalah pengalaman yang unik saat memakan sajian ini.
Menu Ayam Keprabon
Sebagai outlet makanan yang menjual sajian ayam geprek, franchise Keprabon memiliki banyak pilihan paket. Pilihannya mulai dari paket yang basic hingga best seller mereka, Geprek Blenger.
Untuk paket geprek standar, per porsinya dibanderol dengan harga 15 ribu rupiah. Untuk upsize ke menu geprek Jumbo, harganya 22 ribu rupiah. Anda bisa mengubah nasinya dengan indomie, untuk standar harganya 16 ribu dan jumbo 24 ribu rupiah.
Untuk menu geprek blenger, harganya adalah 27 ribu rupiah dengan nasi. Sementara dengan indomie menjadi 29 ribu rupiah.
Menu – menu pelengkap lain atau add ons bisa Anda pesan di sini dengan harga yang variatif. Mulai dari 3 ribu hingga 7 ribu rupiah.
Untuk menu sushi geprek Anda bisa membelinya dengan membayar 23 ribu rupiah. Menu ini telah tersedia di seluruh gerai Keprabon di Indonesia.
Syarat dan Harga Franchise Ayam Geprek Keprabon
Lewat wawancara pada tahun 2019, dijelaskan bahwa untuk membeli paket waralaba brand yang satu ini Anda perlu membayar 100 hingga 300 juta rupiah. Harga tersebut mungkin menyesuaikan dengan luasan yang akan menjadi restoran.
Sayangnya, pada Maret tahun 2019 manajemen memutuskan untuk menutup peluang kemitraan sementara. Alasannya adalah untuk perbaikan sistem internal, terutama dalam hal supply chain.
Yohanes menjelaskan bahwa dirinya ingin bisa berekspansi ke luar pulau Jawa. Tapi di lain sisi, harganya juga tidak boleh lebih mahal dari waralaba yang ada di pulau Jawa.
Tapi jika Anda berkunjung ke website resminya, ada form yang bisa diisi. Tergantung dari jawaban dan portofolio Anda, bukan tidak mungkin mereka akan membuka peluang mitra.
Mencari Alternatif Waralaba Lain
Demikian beberapa info yang dapat kami sampaikan mengenai franchise Ayam Geprek Keprabon. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai bisnis.
Tapi jika restoran yang satu ini dirasa tidak cocok buat Anda, jangan putus asa. Masih ada banyak waralaba yang bisa menjadi opsi alternatif.
Jika tertarik dengan bisnis kopi, Sasame Coffee juga sangat membuka peluang kemitraan sejak 2021. Sasame sendiri, telah aktif bertahun – tahun menghadirkan kopi Indonesia terbaik.
Tentu dengan harga franchise yang sangat terjangkau dan juga support manajemen yang professional. Cocok buat Anda yang ingin memiliki bisnis tapi modal terbatas.