Ada banyak kisah bosan jadi pegawai yang sukses memulai bisnis. Meski kenyataan tidak semudah kata – kata, Erik Kadarman lewat Franchise Blenger Burger berhasil menciptakannya.
Nasi memang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, terutama di Jawa. Bahkan ada anggapan jika belum makan nasi berarti belum makan. Franchise Blenger Burger mencoba mematahkan anggapan ini.
Meski sulit bagi masyarakat Indonesia meninggalkan nasi, tapi nyatanya ketergantungan itu semakin berkurang. Pesatnya teknologi dan pola konsumsi yang berubah, membuat masyarakat terbiasa memakan sajian pengganti nasi.
Buktinya lihat saja, waralaba asing seperti Pizza Hut, Mcd, dan Burger King semakin ramai. Ditambah lagi banyak produk lokal yang muncul dan mulai bersaing di sajian substitusi nasi ini.
Lantas apakah bisnis franchise Blenger Burger masih membuka peluang waralaba? Berapa harga dan apa syaratnya? Mari kita bahas di sini.
Tentang Blenger Burger
Franchise Blenger Burger pertama kali didirikan pada tahun 2004 oleh Erik Kadarman. Lokasi pertamanya berada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Blenger sendiri dipilihnya menjadi nama karena porsinya yang cukup besar. Dalam Bahasa Jawa, blenger memiliki arti kekenyangan dan bahkan sampai eneg. Sebab memang, pada saat itu brand ini merupakan merek burger lokal dengan daging patty yang tebal.
Hingga 2021, Blenger Burger memiliki cabang yang masih berada di area Jakarta saja. Ada tiga cabangnya Blok M, BSD, dan di Tangerang.
Erik sendiri mengaku bahwa sebelumnya ia adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan. Bahkan, ia saat itu sudah memegang posisi sebagai manajer.
Alasannya keluar adalah karena ia ingin bekerja sesuai bidang yang disukainya. Ia mengaku sejak dahulu memang suka memasak, ia juga senang melayani pelanggan.
Tanpa Sosial Media
Sosial media tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu instrumen penting dalam berjualan di era modern. Dengan biaya yang cenderung lebih murah dibanding iklan konvensional, cara ini memiliki potensi yang lebih besar dalam menjaring audiens.
Beberapa kompetitornya seperti Burger King, Lawless, Flip Burger, dan masih banyak lagi, melakukan banyak promosi media di platform itu. Tapi tidak dengan Blenger Burger, tidak hanya tidak melakukan kampanye mereka bahkan tidak memiliki akun resmi.
Justru malah banyak orang yang mempromosikan dengan melakukan share. Atau mention dengan hashtag yang menyebutkan merek milik Erik ini.
Kemunculan Pesaing yang Serupa
Pada tahun 2005 brand yang satu ini mengalami masa terberatnya. Diakui Erik, itu semua terjadi karena munculnya brand yang serupa. Tapi dengan kualitas yang berbeda.
Tapi ia tetap bersikukuh menjual dagangannya sesuai dengan standar terbaik. Ia percaya bahwa pelanggan pasti nanti akan tahu mana produk yang asli mana yang hanya sekadar ikut – ikutan.
Pada wawancara tahun 2011, Erik mengaku bahwa bisa menjual hingga 5000 burger per hari. Ia sendiri memiliki moto dan prinsip yaitu bersyukur saja. Sehingga ia pun tidak terlalu ngoyo dan ambisius dalam berjualan.
Menu Blenger Burger
Menu makanan yang disajikan di sini tergolong ramping, tidak banyak menu variasi atau pun seasonal. Jadi pembeli tahu apa yang akan mereka dapatkan di sini saat berangkat dari rumah.
Menu burger yang menjadi best seller di franchise Blenger Burger adalah cheeseburger. Mereka juga menyediakan hotdog dan juga french fries sebagai makanan pelengkap.
Dari segi harga, brand ini jauh lebih murah dibanding kompetitornya. Untuk size standar, harga per item berada di rata – rata 20 ribuan saja. Sementara untuk upsize, harga cheeseburger menjadi 32 ribu rupiah dan beef burger biasa menjadi 27 ribu rupiah.
Dalam wawancaranya, Erik menjelaskan bahwa sebenarnya menu upsize ini hanya untuk komplimen. Jadi untuk orang – orang yang merasa bisa makan dua, karena menurutnya porsi normal saja sudah cukup mengenyangkan.
Syarat dan Harga Franchise Blenger Burger
Sayangnya, info mengenai franchise Blenger Burger ini simpang siur. Jadi tidak jelas apakah brand yang satu ini membuka peluang kemitraan atau tidak.
Meski demikian, kami berasumsi bahwa saat ini peluang itu belum dibuka oleh Erik. Mengingat ia sendiri mengaku tidak mau ngoyo dalam bekerja.
Di samping itu, untuk sebuah franchise tanpa bantuan media sosial agaknya cukup mustahil bisa bertahan. Sebab calon mitra yang tertarik dengan brandnya akan kesulitan dalam mencari informasi.
Mencari Alternatif Bisnis Lokal yang Terjangkau?
Demikian sedikit yang kami bisa paparkan mengenai franchise Blenger Burger. Meski saat ini belum ada peluang bisnisnya, bukan berarti Anda harus putus asa.
Ada banyak brand lokal yang tidak kalah menarik untuk dicoba. Dalam hal makanan misalnya, ada Sabana Fried Chicken atau Baso Aci Akang. Dalam hal minuman, Sasame Coffee bisa memberikan Anda tawaran yang menarik.
Di Sasame Coffee, Anda memang akan menjadi waralaba kopi dengan biji berkualitas specialty. Tapi Anda juga dapat mengembangkan bisnis ini sesuai dengan keinginan karena sistem kerja sama yang fleksibel.