Burger King merupakan franchise makanan cepat saji yang menawarkan burger premium dengan harga terjangkau. Bagaimana peluang bisnisnya di pasar Indonesia? Simak di sini!
Makanan merupakan salah satu sektor bisnis dengan inovasi yang tak ada habisnya. Dari satu produk seperti burger saja, selalu ada yang bisa dikreasikan sehingga berbeda dengan kompetitor. Franchise Burger King, menjadi salah satu raja di kelas patty siap saji dengan harga terjangkau.
Sayangnya, di Indonesia, makanan cepat saji yang satu ini tidak bisa masuk ke kategori terjangkau. Ditambah lagi, masyarakat Indonesia sendiri bukan orang yang makanan utamanya roti tapi nasi.
Meski demikian, tidak seperti KFC atau Mcd yang melakukan adaptasi menu utama nasi mereka tetap menjual roti isi. Bahkan, mereka mempromosikan flagship mereka dengan lebih gencar ke pasar Indonesia. Terkadang bahkan seakan bermaksud menyaingi kompetitornya, Mcd.
Lalu bagaimana cara membuka franchise Burger King dan berapa harga yang harus dibayarkan? Mari kita bahas lebih jauh.
Tentang Burger King
Burger King merupakan brand restoran cepat saji yang dikembangkan secara franchise. Bermarkas di Miami, Florida, Amerika Serikat, restoran ini dibuka pertama kali pada 1953 dengan nama Insta-Burger King. Sayangnya, setahun kemudian brand ini bangkrut.
David Edgerton dan James McLamore membeli perusahaan dan brand tersebut dan mengubah namanya menjadi yang kita tahu saat ini. David dan James sendiri awalnya merupakan franchisee Insta-Burger King asal Miami.
Pemilik dari franchise Burger King tercatat hingga 2020 sudah 3 kali berpindah tangan. 2010 merupakan yang teakhir kali brand ini berpindah tangan. Saat itu, 3G Capital, sebuah perusahaan investasi asal negara Brasil dan Amerika Serikat membeli saham mayoritas dari Burger King.
Dari data terakhir pada Desember 2018, waralaba yang satu ini telah menjamah 100 negara yang ada di dunia. Total sudah ada lebih dari 17 ribu gerai Burger King, termasuk di Indonesia.
Burger King Indonesia
Burger King di Indonesia masuk dibawah PT Sari Burger Indonesia, entitas usaha milik PT Mitra Adi Perkasa. Perusahaan yang juga memegang hak untuk Starbucks dan Domino’s Pizza di tanah air.
Gerainya pertama kali dibuka di pada tahun 1980 di Kota Jakarta. Sayang, karena krisis moneter mereka pun harus tutup pada tahun 1998.
Berselang 9 tahun, restoran cepat saji ini kembali hadir di Indonesia tepatnya Senayan City, Jakarta. Masih dengan misi yang sama, menghadirkan burger dengan harga terjangkau, franchise Burger King perlahan bangkit di Indonesia.
Menu Burger King
Meskipun franchise Burger King memiliki keinginan untuk bisa menghadirkan makanan dengan harga terjangkau, tapi bagi kantong masyarakat umum Indonesia produknya cukup mahal. Wajar saja, hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan cukup mahal untuk pasar Indonesia.
Di samping itu, burger sendiri bukan makanan utama masyarakat yang cenderung lebih memilih nasi. Walau pun Burger King memiliki menu yang juga menyediakan nasi dan ayam goreng.
Salah satu yang menjadi daya tarik produk brand yang satu ini adalah patty atau isian burgernya. Berbeda dengan restoran cepat saji lain yang menggunakan kompor, mereka memanggang pattynya dengan api. Jadi dari segi rasa, ada sedikit aroma smoky yang nikmat.
Syarat dan Harga Franchise Burger King
Harus kami sampaikan di sini bahwa tidak mudah untuk memulai bisnis dengan brand yang satu ini. Tidak seperti brand lokal yang hanya tinggal melakukan pembayaran paket usaha kemudian Anda praktis bisa berjualan. Burger King memberikan beberapa syarat finansial sebagai jaminan.
Untuk harga franchise sendiri, manajemen Burger King memberi harga di kisaran 50 ribu US Dollar. Cukup rendah jika dibandingkan dengan Pizza hut.
Masalahnya adalah pada syarat finansial kedua, yaitu valuasi aset dan total investasi yang Anda harus lakukan. Jumlah ini berkisar di angka 316 ribu US Dollar hingga 2,226 juta US Dollar. Total investasi minimal ini akan dilihat dari valuasi harta dan juga regional Anda.
Karena jumlahnya yang bisa fluktuatif inilah, berinvestasi dengan brand yang satu ini bisa sangat mahal. Belum lagi jika Anda tidak memiliki lokasi sendiri. Sebab manajemen tentu memiliki standar lokasi yang cukup sulit, misalnya dipinggir jalan besar, luas bangunan lebih dari 300 meter persegi, dan berada di hook.
Alternatif Usaha Burger Lokal
Masalah biaya mungkin menjadi kendala Anda jika ingin memulai bisnis. Tidak bisa dipungkiri, harga franchise Burger King juga tidak murah meski brand value-nya sangat tinggi.
Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mencari alternatif usaha yang lainnya. Jika masih dengan sajian hamburger cepat saji maka ada banyak merek lokal yang tidak kalah pamor. Misalnya Lawless, Byurger, Blenger, dan masih banyak lagi brand lainnya.
Jika masih pemula, ada baiknya mulai di sektor kuliner yang lebih mudah seperti minuman. Jika passion Anda adalah kopi, maka Sasame Coffee wajib dipelajari.
Sebab tidak hanya konsepnya yang beragam, setup costnya juga sangat terjangkau. Anda juga bisa melakukan custom konsep menjadi full cafe. Untuk produk, tidak perlu ragu. Sasame sudah berpengalaman di bidang kopi specialty dan menjadi supplier berbagai coffee shop di Indonesia.