Ayam Gepuk Pak Gembus merupakan franchise makanan cepat saji khas Jogja yang menawarkan sedikit twist. Menghidangkan sajian ayam dan cabai geprek, bedanya produk dari brand ini dilengkapi dengan sentuhan bumbu kacang.
Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan orang – orang yang sangat menyukai makanan pedas. Bayangkan saja, sajian keripik pedas, nasi goreng pedas, mie pedas, ayam pedas, dan masih banyak lagi. Franchise Ayam Gepuk Pak Gembus merupakan salah satu resto yang menyediakan makanan pedas itu.
Pak Gembus berbeda dengan waralaba ayam lain seperti Sabana atau Rocket Chicken yang menyajikan ayam goreng tepung khas Amerika. Di restoran ini, mereka menyajikan ayam goreng khas Indonesia. Disajikan dengan cara digeprek tapi berbeda dengan geprek khas Jogja, sebab ada baluran bumbu kacang yang gurih.
Lantas bagaimana dengan peluang franchise dari Ayam Goreng Pak Gembus? Berapa modalnya? Bagaimanakah manajemennya? Mari kita bahas satu per satu di sini.
Tentang Ayam Gepuk Pak Gembus
Ayam Gepuk Pak Gembus merupakan restoran franchise yang menjual sajian ayam dengan sambal. Bisnis ini dirintis oleh Rido Nurul Adityawan pertama kali pada Oktober 2013.
Rido sendiri pada saat itu mengaku tidak memiliki angan – angan untuk mengembangkan bisnis ini dengan waralaba. Malahan, ia tidak tahu dan tidak mengenal sistem waralaba awalnya.
Hingga tahun 2021, usaha milik Rido ini telah melebarkan sayapnya ke seluruh Indonesia. Bahkan ia mengaku banyak tawaran untuk membuka warungnya ini di luar negeri, tapi ia masih belum bersedia karena memikirkan quality control. Di Indonesia sendiri sudah ada lebih dari 700 gerai yang dibuka, mayoritas memang masih berada di Pulau Jawa.
Dorongan Dari Pelanggan
Lantas bagaimana mulanya bisnis yang dikembangkan secara sederhana menjelma menjadi waralaba raksasa? Jawabannya adalah dorongan dari pelanggan.
Jadi sebelum membuka franchise Ayam Gepuk Pak Gembus, Rido sendiri merupakan karyawan. Ia pernah bekerja di tempat pencucian motor, mencoba ternak lele, dan bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan.
Sayangnya ia kurang puas dengan pekerjaannya dan mencoba membuka bisnis sendiri. Dimulai dari makanan kesukaannya, ayam goreng dengan sambal bawang. Ia pun membuka warung tenda dengan ukuran 3 x 3 meter di Srengseng, Jakarta Barat.
Lambat laun usahanya berkembang dan banyak pelanggan yang bertanya peluang waralaba. Ia pun bingung dan menolak awalnya, tapi lambat laun karena banyak permintaan ia pun melepas warungnya untuk waralaba.
Mata – Mata
Dalam wawancara dengan Kompas, Ridho menjelaskan salah satu caranya menjaga mitra untuk tetap memenuhi SOP. Ia menjelaskan bahwa ia sengaja memasang orang untuk menjadi mata – mata.
Mata – mata ini nantinya akan menyamar dan masuk ke dalam gerai sebagai pelanggan. Ia akan mengamati dan juga menjaga agar restoran tersebut berjalan sesuai standar. Jika ada pelanggaran mereka akan melakukan laporan ke kantor pusat.
Kantor pusat nantinya akan menindak hal ini, mulai dari peringatan hingga penutupan gerai. Rido menjelaskan, sampai tiga peringatan jika suatu gerai masih melanggar standar, tidak peduli milik siapa akan ditutup.
Mungkin bagi Anda yang teliti dengan perkembangan kuliner di daerahnya merasakan. Banyak sekali gerai Pak Gembus yang hanya beroperasi 6 sampai 10 bulan saja. Ini adalah imbas dari aturan manajemen yang ketat.
Menu Ayam Goreng Pak Gembus
Untuk menu makanan di sini Anda bisa memesan ayam bakar atau goreng. Tapi yang spesial dan membuatnya terkenal adalah ayam gepuknya. Untuk tingkat kepedasan, Anda bisa meminta sesuai level yang tertera.
Makanan lain yang tak kalah terkenal di kedai ini adalah kol goreng. Side dish ini memang sederhana, tapi nyatanya banyak orang yang menyukai makanan ini. Terong goreng juga kerap menjadi side dish andalan.
Harga menu yang ditawarkan oleh franchise Ayam Goreng Pak Gembus berkisar di angka 16 sampai 23 ribu rupiah. Jika makan di lokasi langsung alias dine in, maka Anda berhak mendapat free refill teh dan nasi.
Oleh sebab ini, makanan di franchise Ayam Gepuk Pak Gembus sangat menarik bagi kaum mahasiswa. Sebab murah, enak, dan juga mengenyangkan.
Syarat dan Harga Franchise Ayam Gepuk Pak Gembus
Untuk membuka waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus, Anda hanya perlu menyiapkan lokasi. Jika sudah, coba isi formulir yang ada di website resmi mereka.
Anda akan mendapat penawaran sesuai dengan lokasi yang ingin digunakan. Tapi Rido sendiri menjelaskan bahwa di kisaran 35 sampai 40 juta rupiah. Biaya itu termasuk lisensi seumur hidup, peralatan masak, banner, dan meja.
Untuk bahan baku sendiri, semua harus membeli dari pusat. Tapi tidak semua harus beli dari Jakarta, beberapa daerah sudah memiliki gudang regional. Sehingga pengiriman bahan makanan bisa lebih cepat dan kualitas terkontrol.
Tentu, biaya 35 sampai 40 juta ini tidaklah mahal, tapi ini belum modal total. Setidaknya jika Anda tidak perlu sewa lokasi pun karyawan yang diperlukan cukup banyak. Dalam satu franchise Ayam Gepuk Pak Gembus setidaknya ada satu orang di front desk dan dua orang di dapur.
Yakin Memulai Bisnis Makanan?
Demikian info tentang Franchise Ayam Gepuk Pak Gembus, sekarang tinggal pilihan Anda. Apakah siap untuk berbisnis makanan?
Memang, bisnis ini menggiurkan dan cukup potensial. Tapi waktu dan tenaga yang perlu diinvestasikan juga cukup besar. Sebab bahan baku makanan memiliki masa tenggat atau expire date.
Alternatifnya, Anda bisa memilih bisnis kuliner yang lebih mudah dioperasikan seperti minuman. Coba cari bisnis di mana Anda bisa sambil berjualan makanan, sehingga melatih manajemen bahan baku Anda. Bisnis franchise yang mampu mengakomodasi itu adalah Sasame Coffee.