Warteg Kharisma Bahari merupakan bisnis franchise yang berbasis di Jabodetabek. Bisnis ini memiliki sistem yang unik dan syarat yang cukup mudah.
Setiap orang yang ingin memulai usaha pasti menginginkan keuntungan. Franchise menjadi salah satu pilihan karena pertimbangan kemudahan riset produk dan brand. Tapi konsep franchise seperti itu agaknya berbeda dengan Warteg Kharisma Bahari.
Memang, siapa yang menyangka jika nama Kharisma Bahari ini menjadi brand. Jujur saja, Anda juga pasti jarang mengingat – ingat nama warteg yang pernah Anda sambangi bukan?
Bicara bisnis waralaba makanan, warteg mungkin tidak terpikir semudah brand ayam, roti, kopi, dan lainnya. Biasanya brand waralaba lebih identik dengan satu produk, bukan jenis masakan. Sebagai contoh ayam, ada Pak Gembus, Hisana, D’Besto, dan masih banyak lainnya.
Tapi bagaimana sistem kemitraannya? Berapa harga franchise Warteg Kharisma Bahari? Dan apa saja yang didapatkan dari manajemen? Mari kita bahas.
Tentang Warteg Kharisma Bahari

Warteg Kharisma Bahari merupakan franchise yang dimiliki oleh Sayudi atau Yudi. Lelaki asal tegal ini mengaku bahwa usahanya ini sebenarnya sudah buka sejak tahun 84an. Meski demikian, sistem waralaba ini baru diterapkan sejak 2009.
Semenjak membuka sistem kemitraan, warung Tegal ini berkembang cukup pesat. Setidaknya pada 2019, sudah ada 110 warung Kharisma Bahari di wilayah Jabodetabek. Mereka juga mulai merambah ke Bandung pada tahun tersebut.
Sistem kemitraan ini diakui oleh Yudi sebetulnya didapatnya secara tidak sengaja. Ceritanya, pada saat itu ia sudah mencoba membuat cabang dengan karyawannya. Sayangnya, kurangnya leadership membuat banyak cabangnya gagal beroperasi.
Datang tawaran dari saudaranya yang ingin membuka warung tegal ke Yudi. Ia lalu menerima tawaran itu dan membantu membukakan warteg saudaranya. Ternyata hasilnya malah baik, sebab cabang tersebut memiliki leader dan orang yang mengontrol.
Warteg Bersih dan Terang

Sebenarnya jika kita usut, maka kita akan sampai pada satu pertanyaan. Apa yang membuat franchise Warteg Bahari ini menarik? Sajian khas yang disajikan bukanlah barang baru, konsep warteg juga bukanlah konsep yang baru.
Jawabannya adalah kebersihan, baik lokasi, produk, dan juga pelayanan. Seperti yang Anda mungkin sudah tau, warteg atau warung tegal bukanlah tempat makan mewah. Warung makan ini merupakan tempat yang merakyat, jadi penampilan sajian, masakan, dan tempatnya sederhana.
Memang, pada tahun 2017-an konsep warteg premium mulai marak di ibukota. Dengan tempat pemesanan yang nyaman, ruangan AC, dan desain dining yang cozy. Tapi nyatanya warteg dengan kesederhanaanya tidak bisa disingkirkan.
Franchise Warteg Kharisma Bahari tidak mencoba mengubah itu. Tetap dengan kesederhanaan khas warteg. Hanya saja, kebersihan tempat makannya dijaga, sehingga masyarakat semakin nyaman makan di restorannya.
Menu Warteg Kharisma Bahari

Tentu seperti normalnya warteg, jangan berharap ada menu di dalam sebuah buku atau terpampang besar. Makanan yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan.
Begitu pun juga dengan minuman. Biasanya selain es teh dan jeruk yang merupakan menu wajib di warung Tegal, ada banyak minuman sachet yang bisa Anda pesan. Pilihannya? Lihat saja yang digantung.
Bagaimana dengan makanannya? Tentu makanan khas dari daerahnya. Tapi jujur saja, akan banyak sekali pilihan. Normalnya ada 20 – 30 varian makanan baik sayur dan juga lauk dalam sebuah warung Tegal.
Beberapa menu yang pasti bisa Anda temui adalah tempe orek, kentang balado, dan oseng kangkung. Sementara untuk lauknya Anda bisa menikmati tahu, tempe, ayam goreng, tongkol, dan masih banyak lagi.
Bicara harga, sayangnya tidak bisa dipatok dengan pasti. Tapi normalnya di wilayah Jabodetabek, untuk sekali makan di warteg Anda akan habis 15 sampai 20 ribuan.
Syarat Franchise Warteg Kharisma Bahari

Dalam wawancara, Yudi menjelaskan bahwa untuk bekerja sama dengan Kharisma Bahari sangat mudah. Syarat yang pertama adalah lokasi, entah itu sewa atau milik sendiri.
Syarat kedua adalah membayar biaya franchise sebesar 110 juta rupiah. Tapi tergantung luas lokasi harga tersebut mungkin bisa berubah dengan maksimal 150 juta rupiah.
Anda akan mendapat renovasi, alat masak, perabotan, etalase, dan 3 karyawan. Untuk juru masaknya, manajemen akan menyiapkan di luar karyawan.
Nantinya Anda akan mendapat keuntungan dengan bagi hasil, 50 : 50. Tapi tidak dengan manajemen melainkan dengan juru masak yang ditempatkan oleh Yudi. Sementara untuk karyawannya, kewajiban mitra untuk membayar gaji per bulannya.
Tidak Asal Buka di Luar Jabodetabek
Sayangnya, satu hal yang mungkin membuat Anda sedih adalah keputusan Yudi untuk tidak membuka franchise dengan mudah di luar Jabodetabek. Bahkan, setelah 10 tahun membuka waralaba, baru pada 2009 ia membuka cabang di Bandung.
Alasan dari manajemen adalah kesulitan dalam melakukan kontrol. Baik pegawai, warung, maupun produk yang dimasak. Oleh karena itu, ekspansi luar daerah apa lagi luar Pulau Jawa sangat sulit dilakukan.
Jadi jika Anda di luar Jawa ada baiknya memulai mencari bisnis lain yang tidak kalah affordable. Misalnya Sasame Coffee, meski menyajikan produk kelas premium tapi harga waralabanya sangat ekonomis jika dibanding kompetitor di kelasnya.