Chatime merupakan brand franchise minuman kekinian asal Taiwan yang masuk di Indonesia pada 2005. Pelopor bubble tea ini, telah memiliki 275 cabang di Indonesia pada 2020.
Meski telah bergelut di dunia minuman kekinian selama lebih dari satu dekade, franchise Chatime tetap berusaha untuk selalu relevan dengan tren. Dengan menu dan inovasi baru yang terus menerus diciptakan wajar saja brand yang satu ini menjadi sulit dilupakan.
Apakah Anda kenal sajian minuman pearl atau bubble tea? Bagi Anda yang tahu, pearl atau bubble tea merupakan minuman teh dengan tambahan topping butiran tapioka berbentuk mutiara. Chatime merupakan salah satu brand yang menjual dan memelopori minuman ini.
Lalu apa bedanya dengan boba? Bedanya hanyalah nama, bubble tea merupakan nama minumannya sedangkan boba adalah butiran tapioka tersebut. Bubble tea cukup populer sebagai minuman kekinian di tahun 2012 hingga 2013 an di Indonesia.
Oleh sebab itu, harus diakui bahwa populernya boba di tahun 2019 sedikit banyak adalah karena bubble tea. Rasa tapioka yang kenyal dipadu dengan minuman segar ternyata amat digemari masyarakat Indonesia. Jad saat tren boba muncul lagi, lidah masyarakat telah terbiasa.
Tren minuman – minuman boba mendadak meledak di berbagai daerah. Melahirkan banyak bisnis waralaba dengan brand baru yang populer. Beberapa di antaranya misal Xing Fu Tang, Xi Bo Ba, Street Boba, dan masih banyak lagi.
Munculnya kompetitor baru, berimbas baik bagi Chatime yang telah memiliki brand value tinggi di masyarakat. Lalu bagaimanakah harga dan caranya jika ingin membeli franchise minuman Chatime?
Tentang Chatime Indonesia

Chatime merupakan franchise minuman pearl atau bubble tea asal Taiwan yang resmi diluncurkan pada tahun 2005. Brand ini dipasarkan secara global pada 2006 dengan sistem waralaba. Gerai waralaba pertama di luar Taiwan berada di California, Amerika Serikat.
Di Indonesia, Chatime sendiri masuk pada awal tahun 2011 di Mall Living World Alam Sutera, Tangerang. Lisensi brand ini di Indonesia dipegang oleh PT. Food Beverages, perusahaan di bawah naungan Grup Kawan Lama Sejahtera.
Lisensi itu menjadikan perusahaan ini sebagai pemilik ijin penuh untuk membuka atau pun menutup gerai Chatime di Indonesia. Hingga 2020, pelopor bubble tea Taiwan ini telah memiliki 275 cabang di seluruh Indonesia. Lokasinya biasanya ada di mall atau pun pusat keramaian yang padat pengunjung.
Inovasi – Inovasi Produk
1. Kemasan Popcan

Munculnya kemasan minuman dengan sealer plastik merupakan sebuah terobosan di dunia minuman kekinian. Mudah dibawa, tidak mudah tumpah, dan higienis, merupakan beberapa keunggulan cup sealer plastik.
Maka wajar saja jika banyak minuman kekinian yang beralih menggunakan kemasan ini. Mulai dari thai tea, jasmine tea, kopi susu, dan masih banyak lagi. Sayangnya dari segi lingkungan, ini artinya makin banyak sampah plastik terutama sedotan.
Pada 2020, brand asal Taiwan ini memperkenalkan kemasan popcan. Kemasan ini terdiri botol pet dengan tutup seng minuman kalengan. Membuat kemasan ini makin mudah dibawa, tidak perlu sedotan, dan yang tak kalah penting adalah catchy.
2. Aplikasi Chatime Indonesia
Chatime juga melakukan inovasi yang sama dengan banyak franchise – franchise minuman kekinian lain di Indonesia seperti Janji Jiwa dan Kenangan. Inovasi tersebut adalah dengan meluncurkan aplikasi pemesanan.
Dengan menggunakan aplikasi ini, konsumen dapat berbelanja dengan lebih mudah baik untuk pick up atau pun delivery. Di samping itu, manajemen juga dapat melacak penggunanya dan memberikan promo – promo sesuai dengan preferensi yang tepat.
3. Atealier

Chatime nampaknya mengerti betapa besar potensi minuman dingin di Indonesia yang tropis. Salah satu inovasinya untuk meraup pasar tersebut adalah dengan konsep gerai Atelier.
Menu di gerai premium ini berbeda dengan minuman dingin biasanya yang menggunakan es. Di Atelier minuman dinging karena efek penggunaan gas nitro. Mereka mengklaim bahwa rasa dingin yang dihasilkan oleh gas ini berbeda dan terasa lebih segar.
Menu Chatime

Jika ditotal, ada sekitar 50 varian rasa yang bisa Anda temui di gerai minuman ini. Ditambah lagi ada 9 jenis topping yang bisa ditambahkan. Karena bukan franchise, harga minuman di Chatime pun tidak berbeda antar cabang.
Salah satu kelebihan bubble tea yang satu ini adalah customizeable. Artinya, pembeli bisa menentukan sendiri topping, minuman, gula, dan juga esnya.
Cara Membuka dan Harga Franchise Minuman Chatime

Belum sampai membahas harga, mungkin Anda harus mengubur dalam – dalam keinginan membeli franchise minuman Chatime ini. Pasalnya di laman resmi Chatime Indonesia, manajemen telah memberi keputusan bahwa tidak lagi membuka peluang kemitraan.
Tapi jika memang Anda memiliki modal yang cukup besar, ada peluang membeli lisensi franchise minuman Chatime di luar Indonesia. Biaya yang Anda perlukan untuk membeli franchise Chatime International adalah 150 ribu dolar Amerika Serikat dengan deposit awal 50 ribu dolar Amerika Serikat.
Tentu ini belum dengan berbagai biaya diluar paket franchise Chatime, misalnya sewa lokasi dan pegawai. Anda juga harus menyiapkan dana untuk operasional setiap bulannya yang pastinya akan cukup tinggi mengingat lokasinya bukan di dalam negeri.
Alternatif Franchise Minuman Lainnya
Bagi Anda yang ingin berbisnis minuman, ada banyak alternatif lain yang bisa dipilih. Mulai dari minuman thai tea seperti Fremilt, Boba seperti Street Boba, atau kopi susu seperti Sasame Coffee.
Sasame Coffee merupakan brand yang baru membuka waralaba pada 2020. Tapi bagi Anda yang merupakan pecinta kopi, brand ini mungkin tak asing sebab telah aktif menyediakan biji kopi specialty sejak 2017. Karena itu, bisa dipastikan rasa produknya tidak main – main nikmatnya.
Tidak hanya produknya berkualitas, Anda juga dimudahkan sebab setup cost-nya rendah. Dengan harga franchise mulai dari 30 jutaan, estimasi modal yang Anda perlu siapkan hanya sekitar 50 – 60 juta saja.