The Coffee Bean & Tea Leaf merupakan franchise minuman kopi asal Amerika Serikat yang hadir di Indonesia. Gerainya biasanya dapat ditemui di mall – mall atau pusat keramaian dengan segmen market kelas menengah ke atas.
Bicara waralaba kopi Internasional tentu wajar jika orang langsung mengidentikkan dengan Starbucks. Sebab memiliki branding yang kuat dan gerai di mana – mana. Tapi brand franchise ini tentu punya kompetitor di pasar Indonesia, yaitu The Coffee Bean & Tea Leaf.
Coffee Bean sendiri sebetulnya malah umurnya lebih tua dibandingkan dengan Starbucks. Hanya saja, eksposure-nya di Indonesia tidak sebesar kompetitornya.
Padahal, Asia merupakan negara pasar utama merek waralaba yang satu ini. Lalu bagaimana peluang Anda jika tertarik membuka franchise The Coffee Bean Indonesia? Mari kita bahas.
Tentang The Coffee Bean & Tea Leaf
The Coffee Bean & Tea Leaf merupakan franchise kopi asal Amerika Serikat yang dibangun pertama kali pada 1963. Foundernya, Hebert dan Mona Hyman, merupakan pasangan suami istri yang awalnya menjual kopi untuk kebutuhan kantor.
Pada tahun 1966, mereka berdua melangsungkan pernikahan dan berbulan madu ke Eropa. Di Swedia, mereka menemukan nikmatnya kopi berkualitas. Tertarik, Hebert pun mencari cara untuk bisa mengimpor biji kopi dan membuka roastery.
Pada 1968, toko pertama The Coffee Bean pun dibuka di Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka menjadi waralaba pertama yang memperkenalkan gourmet coffee. Pada 1970, brand ini telah membuka 10 toko lainnya di California dan juga menambahkan produk – produk teh eksotik.
The Coffee Bean & Tea Leaf pertama kali melepas lisensi waralaba pada tahun 1996 ke Victor dan Sunny Sassoon. Dua tahun berselang, mereka pun berubah menjadi perusahaan terbuka. Victor Sassoon menjadi CEO di tahun 1998 hingga 2009 dan dalam kurun waktu tersebut, ia berekspansi dengan pesat.
Brand ini sekarang dioperasikan dan merupakan produk milik Jolibee Food Corporation, perusahaan makanan dan minuman asal yang memiliki kantor pusat di Pasig, Filipina. Jolibee membeli saham utama dan hak pusat Coffee Bean pada 2019, seharga 350 juta US Dollar.
Hingga 2021 awal, franchise The Coffee Bean sudah dapat ditemui di 34 negara termasuk Indonesia. Dengan total gerai yang tersebar sebanyak 1200.
Nyaris Dibeli Oleh Starbucks
Jauh sebelum masuk ke Indonesia, pada 1991, franchise kopi Starbucks mencoba untuk membeli brand The Coffee Bean. Langkah ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan ekspansi ke wilayah Los Angeles.
Sayangnya, tawaran tersebut ditolak oleh suami dan istri Hyman. Starbucks pun akhirnya membuka gerainya di Los Angeles di lokasi yang berbeda. Tapi tak disangka, hal itu justru malah berbuah baik untuk Hyman.
Sebab nyatanya pada waktu itu, Starbucks sudah lebih kuat dari segi brand awareness. Mendorong orang sekitar untuk datang ke Los Angeles untuk mencicipi kopinya. Membuat brand Coffee Bean secara tidak langsung ikut terkenal dan mendapat berbagai pelanggan baru.
Tea Leaf
Seperti namanya, brand yang satu ini tidak melulu tentang kopi saja. Teh pun menjadi salah satu menu andalan di kedainya.
Di kedai yang satu ini, teh memiliki beberapa kategori. Mulai dari teh hijau, hitam, oolong, infusi herbal, decaffeinated, perisa, dan tea master’s. Selain teh konvensional itu ada juga varian teh lain misalnya Chai.
Untuk series tea master’s produknya cukup spesial, sebab bukan hanya daun teh biasa melainkan racikan. Master teh David DeCandia, adalah orang yng membuat racikan tehnya.
Franchise The Coffee Bean di Indonesia
Di Indonesia, The Coffee Bean & Tea Leaf masuk sebagai franchise. Tetapi, hak waralabanya dipegang oleh Trans Corporation, tepatnya di bawah PT Trans Kopi.
Hak waralaba ini bersifat tunggal dan jurisdiksinya regional Indonesia. Jadi sayang sekali jika Anda ingin membuka waralaba yang satu ini, agaknya mesti ditunda atau berganti rencana.
Menu The Coffee Bean
Franchise The Coffee Bean Indonesia memiliki berbagai menu minuman dan juga makanan. Tidak hanya cocok untuk bersantai ngopi tapi juga makan siang atau makan malam.
Untuk harga sendiri, secara umum sama di tiap – tiap gerainya. Kisaran 30 hingga 40 ribuan per cup minuman kopi sementara teh di kisaran 26 sampai 30 ribuan.
Untuk Anda yang khawatir akan halal dan haramnya jangan khawatir. Sebab, brand yang satu ini sudah sejak lama mengantongi izin halal dari MUI. Sertifikat halal ini tersedia juga di negara – negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
Alternatif Bisnis Kopi Waralaba Lokal?
Dengan kesempatan yang sempit untuk mulai berjualan dengan brand Coffee Bean, ada baiknya Anda mengalihkan target. Ada banyak waralaba kopi lokal yang juga sama menariknya di pasar Indonesia.
Misalnya Anda ingin membidik kelas menengah ke atas dengan kecenderungan dine in. Maka waralaba Coffee Toffee sangatlah menarik untuk dicoba. Sebab konsep dan setupnya dijamin akan membuat orang nyaman untuk nongkrong lama – lama.
Sementara untuk konsep kekinian grab and go, pilihannya semakin banyak. Misalnya Kedai Kopi Kulo untuk kelas menengah atau kopi Kong Djie yang lebih murah dan juga merakyat.
Jika belum memilih dan masih bimbang dengan konsep, hubungi Sasame Coffee. Anda akan dibantu menyesuaikan konsep sebab setupnya tidak saklek dan sangat fleksibel. Cocok buat Anda yang pemula.