Starbucks merupakan jaringan bisnis kedai kopi terbesar di dunia. Di Indonesia, Anda bisa memiliki bisnis Starbucks tapi dengan sistem franchise yang berbeda dari brand lain.
Starbucks Indonesia merupakan kedai yang memiliki sistem franchise yang unik, sebab berapapun harga yang mampu Anda bayarkan belum tentu bisa membuka brand ini. Sedikit berbeda dengan kebanyakan waralaba seperti Kopi Janji Jiwa, Coffee Toffee, atau Kulo,
Pada brand – brand tersebut, Anda hanya perlu membayar paket usaha dan pengajuan lokasi sesuai syarat manajemen. Jika semua terpenuhi dan pembayaran lunas, maka proses membangun cafe impian sudah bisa dilakukan. Jika ternyata harus gulung tikar pun, properti dan alat – alat produksi juga tetap menjadi milik Anda.
Lalu bagaimanakah sistem franchise Starbucks Indonesia dan berapa harga lisensinya? Apa yang membedakan sistemnya dengan brand lain? Apa kelemahannya dan apakah sistem ini recommended? Mari kita bahas.
Tentang Starbucks Indonesia
Starbucks adalah perusahaan kopi asal Seattle, Washington, Amerika Serikat pada 1971. Awalnya perusahaan ini hanya menyediakan biji kopi saja, tapi pada 1981 bisnis ini dibeli oleh Howard Schultz. Ia menjadi CEO hingga kini dan mengubah konsepnya menjadi cafe yang kita kenal hingga saat ini.
Di Indonesia, franchise Starbucks masuk lewat PT MAP Boga Adiperkasa. Sebuah anak perusahaan di sektor retail food and beverage milik PT Mitra Adi Perkasa.
Brand asal Washington ini pertama kali mendirikan gerai di Indonesia sejak 17 Mei 2002. Gerai pertamanya berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Hingga 2020 sudah ada 326 gerai Starbucks yang tersebar di Indonesia, mencakup 22 kota di berbagai wilayah strategis.
Brand yang satu ini memiliki support center yang berada di Jakarta, tepatnya di Sahid Sudirman Center lantai 27. Support center ini bisa dikatakan kantor pusat yang ada di Indonesia, tujuannya adalah untuk membantu penjualan di regionnya.
Bukan Waralaba
Mungkin Anda heran bagaimana maksudnya, franchise tapi bukan franchise. Maksudnya adalaha sistemnya bukan seperti waralaba pada umumnya. Di mana Anda biasanya diberikan paket usaha di harga tertentu beserta lisensi penggunaan brand.
Pada Starbucks, sistemnya adalah toko berlisensi, jadi Anda hanya membayar lisensi tokonya saja untuk beberapa tahun. Sementara, properti dan tokonya sendiri tetap menjadi milik manajemen. Peraturan non franchise tersebut juga diberlakukan di Starbucks Indonesia.
Lewat bukunya, Pour Your Heart into It, Schultz mengatakan bahwa ia ingin terus memunculkan fanatisme terhadap tempat itu. Ia menjelaskan lebih lanjut dan mengatakan, “Franchisee merupakan middleman dari Starbucks ke customer, jika kami menjual waralaba nilai – nilai kami akan hilang.”
“Barista – barista Starbucks diajarkan untuk peduli, bukan hanya menyeduh kopi. Nilai ini tidak akan bisa didapatkan jika karyawan orang lain yang menyeduh kopinya“, imbuh Schultz.
Menu Starbucks Coffee
Franchise Starbucks memiliki brand value yang sangat tinggi di Indonesia, oleh sebab itu wajar jika harga makanan dan minumannya pun cukup mahal bagi beberapa kalangan. Meski menyediakan biji – biji kopi dari berbagai daerah penghasil di dunia, tapi di Indonesia sendiri menu yang menjadi andalan adalah frappe-nya.
Hal ini wajar mengingat sebagian besar masyarakat kita cenderung suka makanan dan minuman yang manis. Disamping itu, karena iklim yang tropis maka minuman dingin menjadi lebih diminati secara umum. Kedai kopi berlogo putri duyung ini juga menyediakan berbagai makanan dan kudapan, misalnya cake, brownies, dan cookies.
Harga dan Syarat Membeli Lisensi Franchise Starbucks Indonesia
Untuk membeli lisensinya, ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi. Pertama adalah lokasi, lokasi yang Anda ajukan harus sesuai atau memberi ruang untuk segmen potensial yang baru. Syarat ini gampang – gampang sulit, sebab Anda harus benar – benar jeli dalam melihat peluang lokasi.
Syarat kedua adalah Anda sebagai calon pemilik lisensi harus memiliki aset likuid sebesar 9 milyar rupiah. Anda juga harus menyertakan uang tunai yang saat ini dimiliki.
Beberapa hal itu nantinya akan menjadi pertimbangan manajemen. Jika permohonan Anda dikabulkan, setelah itu Anda diharapkan untuk membayar lisensi sebesar 500 juta untuk digunakan selama jangka waktu tertentu.
Permohonan lisensi franchise Starbucks Indonesia itu bisa diajukan lewat form yang bisa diakses di laman resminya. Feedback dan diskusi nantinya akan dilakukan via email, hingga mencapai kesepakatan.
Tapi kabar baiknya adalah jika disetujui, maka Anda tidak perlu repot. Manajemen nantinya akan memberi support penuh, mulai dari konstruksi outlet dan dekorasi, training pegawai, persiapan bahan baku, peralatan, dan nyaris semuanya diurus manajemen.
Anda sebagai pemilik lisensi franchise Starbucks Indonesia, nantinya akan menerima share profit dari outlet tersebut. Sayangnya, tidak dipaparkan untuk umum bagaimana pembagian profit dan juga tanggung jawab pemegang lisensi nantinya.
Starbucks sebagai Bisnis Utama
Mulai dari harga franchise yang harus dibayarkan sampai ke ketentuan yang diberikan manajemen Starbucks Indonesia, bisa dikatakan bisnis ini tidak cocok untuk pemula. Bahkan tidak hanya untuk pemula, tidak cocok juga untuk dijadikan bisnis utama Anda.
Beberapa pertimbangannya adalah aset jaminan yang cukup besar, minim kontrol sebagai owner, dan risiko kegagalan pasar. Tidak ada bisnis yang memberikan jaminan 100 persen sukses, bahkan sebesar Starbucks.
Dan ada alasan mengapa jumlah aset dan uang tunai Anda menjadi pertimbangan manajemen. Uang tersebut yang nantinya menjadi tumpuan agar kedai dapat sukses atau pun gagal. Karena itu, sebaiknya mulai bisnis ini hanya jika Anda memiliki uang nganggur.
Alternatif Bisnis Kopi Kekinian
Tentunya, masih banyak opsi franchise dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding starbucks. Salah satu yang sangat direkomendasikan adalah Sasame Coffee.
Dengan setup cost yang rendah, brand ini juga tetap memiliki fleksibilitas untuk konsep cafe. Sasame Coffee juga telah berpengalaman sebagai roastery untuk berbagai cafe di Indonesia sejak 2017. Jadi dijamin, kopinya tidak akan mengecewakan.