Dari branding, kemasan, dan juga produk, Franchise Jelly Potter memenuhi kriteria minuman kekinian. Tapi berbeda dengan kebanyakan brand waralaba yang menyasar segmen middle high, Jelly Potter mengincar pasar bawah.
Franchise minuman terus menerus mengalami perubahan tren, salah satu bisnis kemitraan yang ngetop pada tahun 2019 adalah es Jelly Potter. Brand yang satu ini terkenal dengan harganya yang murah meriah, baik paket usaha mau pun produknya.
Memang, pada 2020 nama Jelly Potter mungkin sudah tidak sebeken waralaba minuman kopi kekinian seperti Janji Jiwa, Lain Hati, Soe, dan masih banyak lagi. Tapi nyatanya mereka terus berekspansi ke berbagai kota di Seluruh Indonesia.
Lantas apakah peluang usaha dengan paket kemitraan seperti Jelly Potter ini menguntungkan? Seperti apa pasarnya? Berapa modal total yang diperlukan?
Untuk mengetahui jawaban pertanyaan – pertanyaan tersebut, mari kita bahas satu per satu info tentang waralaba yang satu ini. Jadi Anda yang hendak memulai usaha minuman kekinian, punya pertimbangan yang matang.
Tentang Jelly Potter
Jelly Potter merupakan usaha di bidang minuman es yang dijalankan dengan sistem waralaba. Brand ini lahir pada tahun 2018 di daerah Pademangan Timur, Jakarta Utara. Hingga tahun 2020, telah ada lebih dari dua ribu cabang Jelly Potter di Indonesia.
Cabang ini tersebar di kota – kota Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Tapi yang paling dominan adalah di Jabodetabek dan Jawa Barat.
Pada Agustus 2020, manajemen waralaba ini meresmikan kantor cabangnya di Solo, Jawa Tengah. Kantor yang berlokasi di Ruko Harlin No. A9-12 Nusukan ini merupakan kantor cabang pertama mereka.
Sang direktur operasional, Edy Man, mengatakan bahwa perusahaanya ingin berfokus pada area Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh sebab itu, Solo dinilai pas untuk membuka kantor cabang.
Beragam Rasa Satu Harga
Bagi Anda yang belum familiar dengan bisnis minuman kekinian, ketahuilah bahwa ada beberapa karakteristik produk yang mesti dimiliki. Kriteria tersebut adalah mudah, unik, praktis, prestise, dan murah.
Dalam berbagai kriteria ini, franchise minuman es Jelly Potter memiliki keunggulan dari sisi harga yang relatif murah. Meski istilah ini relatif, tapi harga 10 ribu rupiah untuk semua variannya sangat terjangkau di segmen menengah hingga menengah ke bawah.
Dengan menu yang variatif, bahkan hingga lebih dari 50 menu, brand yang kerap disingkat Jelpot ini menawarkan keunikan rasa. Sehingga konsumen dengan selera tertentu bisa tetap terjaring untuk membeli.
Rentetan Endorsement Artis
Pada tahun 2019, tren Jelpot semakin menanjak pesat seiring dengan kebijakan manajemen yang menggunakan jasa endorse dari para artis ibukota. Puluhan nama besar dunia televisi ambil bagian, sebut saja Ibnu Jamil, Elly Sugigi, Tarra Budiman, Nita Thalia, Parto Patrio, Citra Scholastika, dan masih banyak lagi.
Dengan harga Jelly Potter yang ramah di kantong terutama untuk segmen middle low, menggunakan artis televisi yang kerap menjadi konsumsi sehari-hari konsumennya sangat masuk akal. Hasil strategi tersebut nampaknya sangat moncer, dapat dilihat dari perkembangan cabang dan juga animo masyarakat terhadap produk ini.
Konsep Waralaba Peduli Indonesia
Selain endorsement artis televisi, hal lain yang unik dalam penawaran paket kemitraan Jelly Potter adalah program peduli Indonesia. Franchise owner diharuskan ikut serta untuk menyisihkan pendapatan untuk program amal dari manajemen.
Program ini telah digalakkan sejak tahun 2019 dan terus berlangsung hingga 2020. Terutama pada saat pandemi COVID-19, Jelpot makin kerap melakukan kegiatan amal dalam bentuk bagi – bagi bahan pangan.
Menu Jelly Potter
Seperti yang disebutkan pada nama franchise, spesialis Jelly Potter adalah minuman es dengan topping jelly. Untuk minumannya sendiri bermacam macam, mulai dari squash, yakult mix, chocolate, kopi, blue ocean, dan special mix. Beberapa varian baru seperti milo dan alpukat juga telah ditambahkan sebagai series baru.
Dalam sebuah wawancara, Edy Man menjelaskan bahwa bahan baku yang digunakan waralaba ini merupakan barang impor. Mereka juga mengklaim bahwa produknya menggunakan 100% gula murni dan tanpa bahan pengawet.
Cara Bergabung dan Syarat Franchise Minuman Jelly Potter
Untuk bergabung dengan waralaba minuman es Jelly Potter ini syaratnya cukup mudah. Anda hanya perlu menentukan lokasi yang akan digunakan untuk berjualan. Setelah itu, Anda harus melakukan permohonan paket kemitraan dengan manajemen Jelly Potter.
Manajemen akan mengecek beberapa hal terutama identitas dan data Anda. Hal yang perlu Anda pertimbangkan hanyalah jarak antar gerai. Manajemen minuman es Jelly Potter memiliki kebijakan jarak minimal 2,5 kilometer antar franchisee.
Estimasi Biaya dan Harga Franchise Minuman Jelly Potter
Harga yang Anda perlu bayarkan untuk paket franchise minuman es Jelly Potter cukup terjangkau. Hanya dengan memberi mahar sebesar 20 juta rupiah saja, Anda sudah bisa mulai berjualan.
Fasilitas yang Anda dapatkan cukup lengkap. Mulai dari gerobak, peralatan seduh minuman, paket bubuk standar, hingga atribut seperti topi dan apron. Banner dan print menu promo juga termasuk dalam paket ini.
Setelah biaya lisensi franchise, Anda tinggal menghitung sewa lokasi, operasional, dan juga gaji pegawai. Jadi estimasi biaya total untuk usaha franchise minuman Jelly Potter berada di harga 40 jutaan saja.
Beli Putus, Apakah Anda Yakin Membeli Paket Kemitraan Jelly Potter?
Salah satu hal yang mungkin membuat franchise minuman es Jelly Potter menggiurkan adalah lisensi seumur hidup alias beli putus. Sebab, Anda tidak perlu melakukan perpanjangan kontrak tiap beberapa tahun untuk terus berjualan dengan nama tersebut.
Memang dari segi modal usaha ini lebih irit, tapi Anda siap dengan konsekuensinya? Perpanjangan kontak memang mungkin tidak menyenangkan sebab artinya ada biaya tambahan. Tapi seiring dengan adanya biaya tambahan ini manajemen juga akan berusaha untuk membuat brand value semakin tinggi.
Jika Anda masih menimbang – nimbang dan belum yakin memilih waralaba ini, coba cek opsi lainnya misalnya kopi kekinian. Beberapa di antaranya memiliki harga yang relatif murah dengan produk kualitas premium, sebagai contohnya Bhumi, Cetroo, dan Sasame Coffee.