Jenis kopi berdasarkan spesiesnya dan dikonsumsi orang-orang di penjuru dunia adalah:
- Arabika.
- Robusta atau canephora.
- Liberika.
Selain ketiga jenis tersebut, kopi juga dibedakan menurut daerah di mana tempatnya tumbuh. Sebagai contoh, berikut kopi-kopi dari berbagai daerah di Indonesia:
- Gayo.
- Sidikalang.
- Mandailing.
- Java preanger.
- Kintamani.
- Toraja.
- Bajawa.
- Wamena.
Kopi juga dibedakan menurut cara pembuatannya sehingga menjadi minuman. Jenis minuman kopi dibagi menjadi dua, espresso based dan manual brew.
Beberapa jenis espresso based yang populer:
- Espresso.
- Americano.
- Cappuccino.
- Latte.
- Affogato.
Beberapa jenis manual brew yang populer:
- Moka pot.
- Rok presso.
- Kopi tubruk.
- Pour over.
- Vietnam drip.
Masing-masing jenis kopi memiliki keunikannya tersendiri. Keanekaragaman tersebut membuatnya digandrungi oleh khalayak di penjuru bumi. Oleh karenanya, betapa akan lebih mengasyikan jika meminumnya sambil mengetahui jenis-jenis kopi yang ada di dunia.
Akan sayang sekali jika kopi yang Anda sesap berlalu begitu saja tanpa Anda ketahui apa jenisnya. Padahal, keanekaragaman karakter dan cita rasanya sangat menarik untuk dikulik.
Artikel ini akan membahas seputar jenis kopi dari beberapa sudut pandang. Jenis kopi, oleh beberapa orang bisa merujuk pada spesies, varietas, single origin, karakter rasa, sampai cara menyeduhnya.
Sebenarnya tidak ada yang salah, toh kata jenis memang memiliki makna yang ambigu. Menurut KBBI, kata jenis bisa bermakna sesuatu yang memiliki ciri khusus, atau biasa juga disebut macam. Jenis bisa pula merujuk pada spesies, sebuah tingkatan klasifikasi dalam taksonomi biologi.
Jika Anda ingin informasi tentang perkopian lebih rinci, ada baiknya baca artikel berikut ini sampai habis. Sekiranya, bisa menambah pengetahuan Anda perihal jenis kopi.
Jenis Kopi Beserta Varietasnya yang Populer
Istilah jenis kopi sering kali digunakan untuk mengelompokkan kopi-kopi berdasarkan karakter rasa, daerah asal tumbuh, bahkan varietasnya.
Secara biologi, kata jenis merujuk pada sebuah klasifikasi taksonomi, yaitu spesies. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif.
Selain spesies, kita juga mengenal istilah varietas yang merupakan suatu peringkat taksonomi sekunder di bawah spesies. Suatu varietas menunjukan penampilan yang khas berbeda dari varietas lain, tetapi akan bersilang dengan bebas terhadap varietas lainnya.
Ada tiga spesies atau jenis kopi yang populer dikonsumsi khalayak yaitu arabika, robusta, dan liberika. Simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Sejarah dan Jenis Kopi Dunia & Indonesia
1. Arabika
Jenis kopi arabika adalah kopi pertama yang ditemukan di Ethiopia, kemudian oleh bangsa Arab disebarkan ke penjuru dunia. Oleh karena peran bangsa Arab itulah maka nama diberi nama ilmiah Coffea arabica.
Arabika adalah yang paling populer sejagad raya. Sekitar 70% perdagangan kopi di dunia didominasi oleh arabika, sisanya adalah robusta, liberika, dan jenis-jenis kopi lainnya. Harganya pun lebih mahal karena perawatan dan pembudidayaan tanamannya tidak mudah.
Ciri khas arabika adalah warna seduhan yang tidak terlalu kental. Selain itu, tingkat keasamannya lebih tinggi daripada kafein yang dikandungnya.
Jenis ini adalah yang paling diminati orang-orang karena bisa melahirkan beberapa varietas dengan aroma yang unik dan berbeda-beda. Dibandingkan dengan jenis-jenis kopi lainnya, Arabika memiliki aroma yang lebih wangi dan kaya.
Setidaknya ada dua varietas kopi arabika yang terkenal dan menjadi induk dari varietas-varietas yang tersebar di penjuru dunia.
a. Typica
Typica merupakan varietas kopi arabika tertua yang diambil dari Ethiopia. Boleh dikatakan bahwa varietas ini merupakan induk dari kebanyakan varietas arabika yang ada. Konon, kopi pertama yang dibawa Belanda ke Indonesia adalah typica.
b. Bourbon
Varietas ini lahir dari arabika yang dibawa oleh orang Perancis dari Yaman dan ditanam di Pulau Bourbon (sekarang Pulau La Reunion). Oleh karena berinteraksi dengan iklim dan tanah yang berbeda, tanaman arabika ini pun mengalami mutasi dan jadilah varietas bourbon.
Baca juga: Mengenal Varietas Kopi yang Populer di Dunia
2. Robusta atau Canephora
Jika diklasifikasikan berdasarkan taksonominya, sebenarnya kopi robusta adalah salah satu subspesies Coffea canephora, yaitu Coffea canephora var. Robusta. Setidaknya ada dua varietas utama Coffea canephora, yaitu robusta dan nganda. Namun, oleh karena sebagian besar jenis kopi canephora yang ditanam adalah varietas robusta, nama robusta pun digunakan secara umum untuk menyebut canephora.
Nama robusta diambil dari kata robust yang berarti kuat. Meski tanaman ini lebih tahan hama serta mudah perawatannya, kualitas buahnya lebih rendah dibanding arabika. Harganya pun relatif lebih murah.
Indonesia sendiri termasuk penghasil kopi robusta terbesar setelah Vietnam dan Brazil. Lebih dari 80% produksi kopi Indonesia adalah robusta.
Menurut sejarah, robusta didatangkan ke Indonesia oleh Belanda untuk menggantikan produksi arabika yang pada masa itu terserang hama karat daun. Robusta hadir dengan ketahanan yang lebih baik terhadap hama.
Aroma robusta kuat, kasar, dan cenderung earthy dan nutty. Rasanya pun lebih pahit dibanding dengan jenis-jenis kopi lainnya. Hal ini membuatnya sangat cocok dijadikan minuman dengan campuran bahan lain seperti susu dan cokelat karena rasa kopinya tidak akan kalah.
Robusta tidak seperti arabika yang banyak dikembangkan sehingga varietasnya pun hanya sedikit. Namun, ada beberapa varietas yang lahir dari persilangan antara robusta dan arabika. Persilangan tersebut diharapkan menghasilkan tanaman yang beraroma arabika tapi punya daya tahan sekuat robusta.
Berikut ini adalah varietas hasil persilangan arabika dengan robusta yang populer. Hasil dari persilangan yang melibatkan dua jenis ini sering pula disebut dengan varietas hibrida.
a. Timor
Varietas timor yang juga dikenal dengan nama hibrido de timor ini adalah persilangan antara jenis kopi arabika dan robusta. Nama timor diambil dari tempat tanaman ini dikembangkan, yaitu Pulau Timor. Tujuan persilangan ini adalah untuk menghasilkan kopi yang tahan hama tapi memiliki kualitas rasa dan aroma seperti arabika.
b. Catimor
Catimor merupakan hasil persilangan dari varietas caturra dan timor. Varietas hibrida ini diharapkan mewarisi sifat baik dari timor yang tahan hama dan kecepatan panen dari caturra. Selayaknya timor yang mengandung robusta, catimor memiliki rasa pahit dan nutty dengan tingkat keasaman yang rendah.
Baca juga: Perbedaan Mendasar antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta
3. Liberika
Penikmat awam mungkin sudah cukup mengenal jenis kopi robusta dan arabika beserta karakternya masing-masing. Sebenarnya, ada satu lagi yang jenis kopi yang diproduksi dan jadi komoditas di dunia, yaitu Coffea liberica atau kopi liberika.
Ukuran buah liberika lebih besar dibanding arabika dan robusta. Namun, setelah proses penjemuran, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya.
Penyusutan bobot tersebut tentu kurang disukai oleh para petani karena ongkos panen menjadi lebih mahal, sehingga produksinya tidak seramai arabika dan robusta. Oleh karenanya, tingkat produksi liberika adalah yang paling rendah dari jenis lainnya, hanya sekitar 1-2% dari produksi kopi dunia.
Ada satu varietas liberika yang awalnya dianggap sebagai satu spesies sendiri, yaitu excelsa. Pada tahun 2006, excelsa kemudian diresmikan sebagai subspesies dari liberika dan dikenal dengan nama ilmiah Coffea liberica var. dewerei.
Jenis-Jenis Kopi Single Origin Indonesia yang Mendunia
Selain spesies beserta varietasnya di atas, beberapa orang juga menggunakan istilah jenis kopi untuk merujuk pada single origin. Beberapa orang awam belum paham apa itu single origin sehingga lebih familier dengan istilah jenis kopi. Sudah tahukah Anda apa itu single origin?
Single origin adalah istilah yang merujuk pada daerah budidaya asal kopi tersebut ditanam. Istilah ini bermaksud memudahkan orang-orang dalam mengenali karakter kopinya.
Satu varietas kopi yang sama jika ditanam di daerah yang berbeda bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda pula. Oleh karena setiap daerah memiliki karakter dan cita rasa yang khas pada kopinya, maka muncullah istilah single origin. Berikut ini adalah contoh-contoh single origin yang populer dari Indonesia.
Baca juga: Apa Itu Kopi Single Origin?
1. Gayo
Kopi gayo ditanam di Tanah Gayo, sebuah wilayah berupa dataran tinggi di Aceh Tengah, Sumatra. Perkebunan kopinya berada di bukit-bukit yang mengelilingi Kota Takengon dan Danau Tawar. Tanah di daerah ini dipercaya sangat subur sehingga menghasilkan kopi-kopi dengan cita rasa yang kaya.
Pada tahun 2010, kopi gayo mendapatkan Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade Coffee. Sebelumnya, sempat terjadi pelarangan penggunaan nama Gayo karena nama tersebut sudah menjadi hak paten perusahaan Belanda, Holland Coffee. Namun karena usaha keras masyarakat untuk mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis, masalah tersebut pun dapat terselesaikan dengan baik.
Baca juga: Karakter dan Rasa Kopi Aceh Gayo yang Mendunia
2. Sidikalang
Sidikalang merupakan salah satu daerah di Sumatra yang merupakan penghasil kopi Indonesia yang terkenal. Namanya mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta single origin coffee.
Selain dikenal sebagai single origin, kopi sidikalang juga dikenal sebagai salah satu varietas kopi arabika. Konon, sidikalang adalah varietas turunan langsung dari typica yang lahir di Indonesia dari bibit kopi pertama yang dibawa oleh Belanda dan dibudidayakan dengan Sistem Tanam Paksa. Namanya diambil dari sebuah kota yang terletak di daerah pegunungan sejuk di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.
3. Mandailing
Kopi Mandailing adalah salah satu jenis kopi arabika yang ditanam di Kabupaten Mandailing Natal, tepatnya di pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara. Daerah penghasil kopi Indonesia ini sudah beroperasi sejak tahun 1800-an, bermula dari Sistem Tanam Paksa yang dilancarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga: Kopi Mandailing, Primadona dari Pegunungan Bukit Barisan
4. Java Preanger
Kopi java preanger ini kerap disebut pula dengan kopi priangan dan kopi malabar. Java preanger ini merupakan kopi pertama di Indonesia yang didatangkan oleh Belanda atau VOC. Pertama kali ditanam di Batavia (sekarang Jakarta), kemudian dibudidayakan secara lebih luas di Priangan, Jawa Barat.
Nama preanger diambil dari cara orang Belanda menyebut Priangan. Oleh karena itu, orang-orang Indonesia pun menyebut kopi priangan dengan sebutan java preanger.
Baca juga: Kopi Java Preanger, Kopi Pertama di Indonesia
5. Bali Kintamani
Selain pariwisata, Bali juga memiliki daya tarik soal perkopian di mata dunia. Daerah utama penghasil kopi di Bali berada di Kintamani, Kabupaten Bangli.
Para petani kopi di perkebunan Kintamani menggunakan sistem pertanian tradisional subak abian. Sistem tradisional tersebut memegang teguh filosofi Hindu, Tri Hita Karana. Filosofi ini mengajarkan tentang keharmonisan hubungan dengan alam dan mengurangi penggunaan agrokimia sehingga kopinya organik.
Baca juga: Kopi Bali Kintamani, Magnet Wisatawan Pecinta Kopi
6. Toraja
Tidak hanya terkenal dengan ritus dan budaya tradisionalnya saja, Toraja juga terkenal dengan kopinya. Kopi-kopi dari perkebunan di Toraja terkenal nikmat dan memiliki tingkat keasaman yang relatif tinggi.
Cita rasa yang khas juga dihasilkan dari proses pascapanennya. Sebagian besar petani Toraja memroses kopinya dengan cara tradisional yang sering disebut pula dengan giling basah. Proses ini dikenal di kalangan internasional dengan sebutan wet hulling atau semi washed.
Baca juga: Mengenal Karakter dan Rasa Kopi Toraja yang Jadi Favorit Masyarakat Eropa
7. Flores Bajawa
Salah satu daerah di Pulau Flores yang terkenal dengan kopinya adalah Bajawa, sebuah kota di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Jenis kopi yang ditanam di Bajawa adalah arabika.
Pulau Flores selain indah, tanahnya juga mengandung abu dari gunung berapi (andosol) yang sangat ideal untuk ditanami kopi organik. Oleh karena itu, cita rasa kopinya lebih otentik serta mengandung aroma-aroma yang alami.
Baca juga: Cita Rasa Unik Kopi Flores Bajawa yang Organik
8. Papua Wamena
Kopi wamena ditanam di perkebunan yang terletak di sepanjang Lembah Baliem. Lembah tersebut letaknya berada di sisi timur Gunung Jayawijaya dan mengelilingi Kota Wamena.
Cita rasanya tidak kalah dengan jenis-jenis kopi nusantara lainnya. Tingkat acidity-nya cenderung rendah sehingga tidak menyebabkan sakit lambung bagi peminum awam. Aroma yang menjadi ciri khasnya adalah sensasi floral yang wangi.
Baca juga: Karakter dan Rasa Kopi Papua Wamena, Kopi Tanpa Pestisida
Jenis-Jenis Kopi dari Cara Penyeduhannya
Sudut pandang lain tentang apa yang beberapa orang anggap sebagai jenis kopi adalah jenis-jenis minuman kopi. Berikut ini akan kami ulas beberapa minuman yang jadi menu andalan di banyak coffee shop.
Baca juga: Berbagai Jenis Minuman Kopi dari Espresso Based hingga Manual Brew
1. Espresso Based
Espresso lahir di Eropa ketika orang-orang menginginkan kopinya disiapkan dengan cepat. Untuk itu, lahirlah mesin espresso yang memudahkan coffee shop dalam melayani para pelanggan. Espresso juga merupakan pondasi atau bahan dasar dari minuman-minuman lainnya seperti yang akan disebutkan berikut ini.
a. Espresso
Espresso adalah minuman hitam pekat dengan ciri khas buih berwarna cokelat kental di permukaannya yang disebut dengan crema. Pembuatannya menggunakan mesin penyeduh bertekanan tinggi. Umumnya, secangkir espresso hanya berisi sebanyak 30-45 ml saja.
Baca juga: Apakah Anda Sudah Mengenal Apa Itu Kopi Espresso?
b. Americano
Americano adalah espresso dengan tambahan air panas. Konon, americano lahir dari kebiasaan orang Amerika meminum espresso yang lebih encer.
c. Long Black
Long black adalah minuman dengan komposisi yang sama dengan americano, yaitu terdiri atas espresso dan air panas. Hanya saja, cara penuangannya berbeda. Americano dibuat dengan espresso yang disiram air panas, sedangkan long black dibuat dengan menuangkan espresso pada air panas.
d. Cappuccino
Cappuccino adalah minuman yang dibuat dari 1/3 espresso, 1/3 susu steamed, dan 1/3 foam. Beberapa orang menaburkan bubuk cokelat di atas foam-nya agar tampilannya lebih manis.
Baca juga: Apa yang Anda Tahu tentang Minuman Cappuccino?
e. Latte
Secara kasat mata, latte mirip dengan cappuccino. Komposisi latte terdiri atas 1/3 espresso dan 2/3 susu steamed. Foam yang digunakan untuk membuat latte tidak setebal cappuccino. Beberapa barista handal membuat lukisan saat menuangkan susu dan menyebutnya dengan latte art.
Baca juga: Tahukah Anda Apa Itu Kopi Latte?
f. Macchiato
Sama seperti latte dan cappuccino, macchiato adalah campuran espresso dan susu. Nama macchiato berasal dari bahasa Italia yang berarti tanda atau bercak. Maksud dari penamaan ini mungkin adalah espresso yang diberi sedikit bercak susu steamed atau bisa pula susu yang diberi bercak espresso.
Baca juga: Yakin Sudah Tahu Apa Itu Kopi Macchiato?
g. Mochaccino
Mochaccino adalah campuran dari espresso, cokelat, dan susu steamed. Minuman ini punya banyak nama lain, di antaranya ada moka, mocha, dan café mocha. Nama mochaccino berasal dari kota yang punya sejarah besar bagi dunia perkopian, yaitu Mocha, Yaman.
h. Black Eye
Berbeda dengan americano dan long black, black eye adalah espresso yang ditambahkan dengan kopi hitam. Perlu diingat bahwa kopi hitam di sini berbeda dengan espresso yang dibuat dengan tekanan. Sementara kopi hitam dibuat dengan menyeduh dengan manual brew, atau bisa dengan perkolator.
i. Con Panna
Con panna adalah minuman yang terbuat dari espresso yang diberi topping whipped cream. Krim ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa pahit pada espresso.
j. Affogato
Tahukah Anda apa itu gelato? Ya, gelato adalah es krim khas Italia. Satu atau dua sendok gelato jika disiram espresso akan menjadi satu minuman yang bernama affogato.
Baca juga: Kenali Dahulu Apa Itu Kopi Affogato
2. Manual Brew
Beberapa sajian kopi yang dijelaskan sebelumnya adalah berbasis espresso. Umumnya dibuat menggunakan alat atau mesin otomatis. Sementara minuman kopi yang dibuat dengan mengandalkan tangan dan tenaga manusia disebut dengan manual brew. Berikut adalah beberapa metode seduh kopi manual brew yang populer.
a. Moka Pot
Moka pot adalah alat untuk membuat espresso secara manual. Alat pembuat kopi tradisional ini berasal dari Italia, diciptakan oleh Alfonso Bialetti pada tahun 1933.
Cara menggunakan alat ini adalah dengan memanaskannya di atas tungku atau kompor. Oleh karena dibuat dengan cara manual, cita rasanya pun berbeda dengan espresso-espresso pada umumnya.
Baca juga: Tips Mengurangi Rasa Pahit Moka Pot Espresso
b. Rok Presso
Sama seperti moka pot, Rok Presso juga menjadi alat alternatif untuk membuat espresso. Berbeda dengan mesin, tekanan yang dihasilkan dari alat ini berasal dari tenaga manusia. Caranya adalah dengan menekan kedua tuas yang ada pada Rok Presso dengan tangan.
Baca juga: Cara Membuat Espresso Manual dengan Rok Presso
c. Kopi Tubruk
Kopi tubruk adalah metode seduh yang paling gampang dan sederhana. Seperti namanya, cara membuatnya hanya perlu menubruk bubuk kopi dengan air panas. Minuman yang biasa dinikmati sambil ngobrol bersama keluarga atau sahabat, maupun sendirian ini berasal dari Indonesia.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Kopi Tubruk dan Cara Membuatnya
d. Pour Over
Beberapa orang ketika menyebut manual brew, akan merujuk pada teknik pour over. Metode seduh ini meskipun terlihat sederhana, sebetulnya gampang-gampang susah. Perlu rasio, ketrampilan tangan, dan insting yang tepat.
Teknik penyeduhan pour over dilakukan dengan mengalirkan air pada bubuk kopi pada filter dan dripper. Aliran air yang telah melewati bubuk kopi kemudian turun ke dalam gelas saji. Alat-alat penunjang teknik pour over yang terkenal di antaranya ada V60, Chemex, dan Kalita Wave.
Baca juga: Cara Membuat Kopi V60 yang Enak
e. Vietnam Drip
Vietnam drip adalah sebutan lain dari sajian kopi susu khas Vietnam. Penyebutan itu dikarenakan pembuatannya menggunakan saringan atau dripper yang kemudian dikenal dengan nama vietnam dripper. Saringan atau dripper tempat bubuk kopi diseduh itu diletakkan di atas gelas yang sudah diisi dengan susu kental manis. Lalu, kita tinggal sabar menunggu tetes demi tetes kopi turun seluruhnya.
Baca juga: Tahukah Anda Apa Itu Kopi Vietnam Drip?
f. French Press
Satu lagi metode seduh kopi secara manual adalah dengan menggunakan alat yang bernama french press. Cara penyeduhannya sama seperti kopi tubruk. Hanya saja, french press memiliki plunger yang berperan sebagai penyaring sehingga ampas kopi turun di dasar french press.
Baca juga: Cara Menggunakan French Press Coffee Maker Supaya Kopi Tidak Terlalu Asam atau Pahit
Kenali Jenis Kopi dari Beberapa Sudut Pandang
Ada baiknya mengenal dan memahami jenis-jenis kopi serta aneka istilah di dunia perkopian. Dengan begitu, Anda tidak sekadar mendapatkan kenikmatan ngopi saja, melainkan juga mendapat pengetahuan tentang seluk beluknya.
Demikianlah penjabaran mengenai jenis-jenis kopi dari beberapa sudut pandang. Semoga bisa membantu Anda dalam mempelajari seluk beluk dunia perkopian.
Jangan lupa pula untuk berkunjung dan membaca artikel-artikel Kopipedia lainnya. Masih banyak info seru lainnya seputar budaya ngopi. Coba pula Sasame Coffee yang menawarkan pengalaman baru dalam menikmati kopi-kopi nusantara.