Selain penanamannya organik, perkebunan di daerah Wamena berada di Baliem yang merupakan lembah Gunung Jayawijaya. Hasil panen yang terbatas ditambah akses panjang dan sulit, wajar saja jika harga kopinya selangit.
Di antara beragam kopi Indonesia, Papua Wamena bisa dibilang cukup mahal. Oleh sebab itu, tidak semua cafe atau kedai menyediakan biji dari wilayah tersebut. Padahal, cita rasa kopi dari daerah tersebut sangatlah nikmat dan sangat cocok sebagai bahan houseblend.
Ada dua faktor yang membuat kopi dari lembah gunung tertinggi di Indonesia ini menjadi cukup mahal. Pertama karena cara budidaya tanamannya, kedua adalah jarak tempuh pengiriman yang panjang.
Tahukah Anda bahwa arabika Wamena itu kopi organik alias tidak menggunakan bahan kimia? Jadi tidak ada pupuk kimia, herbisida, atau pestisida yang diberikan petani.
Meski tumbuh subur, tetap saja tingkat panennya tidak setinggi daerah-daerah lain. Jadi stok-nya pun terbatas. Disamping itu, tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan dan panen juga tidak murah.
Sudah stoknya terbatas, green beans juga harus diangkut berhari-hari melalui jalur yang panjang jika lewat laut. Untuk memangkas biaya operasional dan waktu, distributor memilih pengiriman jalur udara. Tapi tetap saja, ongkos perjalanannya tinggi.
Meski mahal, harganya sebanding dengan rasa dan aroma kopi yang nikmat. Entah di-pour over atau tubruk. Tidak percaya? Coba dan rasakan blend kopi Nusantara dan Bhinneka dari Sasame Coffee. Mumpung ada promo, beli 2 varian Nusantara dan Bhinneka hanya seharga Rp 160.000.
Cukup klik banner di bawah dan mulai memesan. Jangan sampai kehabisan karena promo ini hanya tersedia tanggal 16 hingga 22 Maret 2020.