Setidaknya, alat pembuat kopi dibagi menjadi dua tipe, otomatis (elektrik) dan manual.
Alat Pembuat Kopi Otomatis (Elektrik)
- Mesin Espresso Semiotomatis
- Mesin Espresso Superotomatis
- Perkolasi
- Filter Coffee Maker
Alat Pembuat Kopi Manual
- Moka Pot
- Rok Presso
- French Press
- Aeropress
- V60
- Chemex
- Vietnam Drip
- Syphon
Agaknya, budaya ngopi semakin membuat orang-orang lebih memperhatikan kopinya. Tidak hanya jenis kopi yang mereka konsumsi saja, metode dan alat pembuat kopi turut menjadi bahan perbincangan. Terlebih bagi para penggila kopi di era Third Wave Coffee di mana orang-orang mulai mendetail soal kopi yang mereka konsumsi.
Untuk menikmati secangkir kopi, tentu tidak harus pergi ke coffee shop. Terkadang, seseorang lebih nyaman dengan hasil seduhan yang mereka sendiri.
Demi menunjang proses penyeduhan yang dilakukan sendiri di rumah, dibutuhkan perlengkapan kopi. Beberapa alat pembuat kopi mungkin akan dirasa asing bagi mereka yang belum akrab dengan manual brew. Apalagi jika sudah terbiasa mengonsumsi kopi instan.
Berikut ini adalah aneka ragam alat pembuat kopi yang perlu untuk Anda kenali. Timbang-timbanglah mana yang penting untuk dimiliki terlebih dahulu. Jangan lupa sesuaikan dengan bujet Anda.
Perlengkapan Membuat Kopi yang Paling Dasar
Saat kita mengunjungi coffee shop yang lumayan besar, akan berjejeran alat pembuat kopi yang beraneka macam. Untuk penggunaan di rumah, sebenarnya tidak perlu selengkap coffee shop. Kiranya, alat pembuat kopi yang mendasar dan perlu ada di rumah adalah sebagai berikut.
1. Grinder Kopi
Menyimpan biji kopi secara utuh merupakan cara terbaik dalam menjaga kesegarannya. Untuk menghasilkan cita rasa yang baik, biji kopi perlu digiling sesaat sebelum diseduh.
Coffee grinder hadir dalam dua jenis, yaitu manual dan otomatis. Grinder manual membutuhkan tenaga tangan untuk memutar tuas penggiling. Sementara grinder otomatis memerlukan daya listrik untuk menggiling.
Ingin manual atau otomatis, semua bergantung dengan kebutuhan dan selera. Pilihlah grinder yang hasil gilingannya cukup konsisten. Jika ditujukan untuk coffee shop, disarankan menggunakan grinder listrik supaya tidak kewalahan saat ramai pelanggan.
2. Cerek
Untuk menuangkan air panas ke dalam cangkir yang berisi kopi, tentu kita memerlukan cerek atau ketel. Sebenarnya tidak ada keharusan mengenai ketel seperti apa yang paling baik. Namun, jika memungkinkan, pilihlah ketel leher angsa karena model ini adalah yang paling direkomendasikan.
Alat ini sangat dibutuhkan terlebih jika Anda ingin menyeduh secara manual brew, khususnya metode pour over. Perlu ketelitian dalam manual brew. Ketel leher angsa serta lubang yang kecil mampu mengucurkan air secara perlahan dan sedikit demi sedikit.
Ada beberapa tipe ketel leher angsa yang tersedia di pasaran, mulai dari harga yang menjulang tinggi, hingga yang murah. Pilihlah sesuai kebutuhan dan tentu sesuaikan pula dengan bujet Anda.
3. Timbangan
Kita mungkin bisa mengira-ngira berapa perbandingan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses penyeduhan. Namun, perkiraan tersebut terkadang kurang akurat dan bisa menyebabkan kopi tidak terekstrak secara maksimal. Untuk mempertahankan akurasi dan konsistensi cita rasa, maka diperlukan timbangan.
Timbangan memudahkan barista maupun pembuat kopi awam mempersiapkan proses penyeduhan. Alat ini bisa memberikan takaran lebih akurat daripada hanya mengira-ngira saja. Anda bisa mengukur dengan cepat banyak kopi yang diperlukan untuk setiap seduhan.
Selain mengukur berapa banyak kopi yang dibutuhkan, timbangan juga berperan mengukur banyak air seduhan. Terlalu banyak air akan membuat seduhan terasa hambar. Begitu pula jika air terlalu sedikit, tentu seduhannya tidak akan mengenakkan di lidah.
Demikianlah pentingnya timbangan atau coffee scale dalam proses menyeduh kopi. Pilihlah timbangan digital karena ukuran yang dibutuhkan untuk menimbang kopi hanya sebatas beberapa gram saja. Tidak harus mahal dan mewah, asal berfungsi dengan baik akan sangat membantu.
4. Termometer
Agar hasil seduhan maksimal, suhu air yang digunakan tidak boleh sembarangan. Merebus air terlebih dahulu lebih baik daripada menyeduh menggunakan air yang disimpan dalam termos. Namun, air yang baru saja mendidih sebaiknya jangan langsung digunakan untuk menyeduh.
Suhu ideal air panas untuk proses brewing ada pada kisaran 90 °C. Gunakanlah termometer untuk mengecek suhu air tersebut.
Meskipun suhu air sangat diperhatikan, tapi memiliki termometer tidaklah wajib hukumnya. Jika Anda tidak memiliki termometer, setelah air mendidih, diamkan selama kurang lebih dua menit. Setelah itu baru air siap digunakan untuk proses penyeduhan.
5. Timer

Perlengkapan kopi satu ini sama halnya dengan termometer. Keberadaannya memang tidak wajib, tapi apa salahnya untuk dimiliki. Toh harganya juga tidak begitu mahal, pilih saja yang sederhana dan terjangkau.
Alat ini tersedia dalam beberapa jenis. Ada yang menggunakan indikator jarum, ada pula yang digital.
Jika Anda tidak memiliki timer, itu bukanlah sebuah masalah dan alasan tidak bisa menyeduh kopi. Tiada rotan, akar pun jadi. Gunakan saja perhitungan detik pada jam dinding, jam tangan, atau mungkin ponsel pintar Anda.
Pada intinya, yang terpenting bukanlah alatnya, melainkan konsep dan tujuan perlengkapan kopi tersebut digunakan. Selama ada alternatifnya, metode apa pun sah-sah saja.
Mesin Kopi Elektrik
Demi mencapai kemudahan dan kecepatan dalam menikmati kopi, maka diciptakanlah alat pembuat kopi otomatis. Mesin-mesin ini memerlukan daya listrik untuk membuat kopi menjadi minuman siap saji.
Beberapa mesin kopi elektrik pun mengalami perkembangan seiring dengan laju peradaban yang semakin modern. Berikut ini adalah alat pembuat kopi otomatis atau elektrik yang sering digunakan.
1. Mesin Espresso Semiotomatis
Ramainya peminat kopi membuat mesin-mesin otomatis semakin berkembang. Pada sebuah bar di salah satu coffee shop, umumnya terdapat sebuah mesin espresso. Mesin tersebut sangat membantu barista untuk menyajikan minuman-minuman kopi berbasis espresso dengan cepat.
Mesin espresso hadir dalam beberapa tipe. Mulai dari yang klasik dan manual, hingga yang profesional. Harganya pun bermacam-macam, dari harga satu jutaan sampai ratusan juta.
Berdasarkan proses kerjanya, ada empat tipe mesin espresso. Keempat tipe tersebut adalah super otomatis, otomatis, semi otomatis, manual, dan profesional.
Meskipun terdapat fitur-fitur otomatis, Anda tetap dapat menakar, menggiling, serta memadatkan sendiri kopi sesuai dengan takaran kesukaan. Berbeda dengan mesin-mesin otomatis di mana kopi bisa tersaji tanpa harus menakar dengan teknik-teknik tertentu.
Setidaknya, mesin semiotomatis ini punya dua tipe. Pertama adalah tipe manual control, di mana proses ekstraksi kopi bisa dihentikan secara manual sesuai keinginan. Tipe yang kedua adalah progammable doses, yaitu secara otomatis mesin akan berhenti sendiri begitu kopi telah mencapai takaran yang sudah diatur sedari awal.
2. Mesin Espresso Superotomatis (Bean to Cup)

Jika sebelumnya sudah dibahas mesin espresso semiotomatis, di mana Anda bisa meracik takaran sendiri, sekarang saatnya membahas mesin bean to cup. Maksud dari bean to cup adalah di mana proses membuat minuman kopi hanya tinggal memasukkan biji kopi dan menekan tombol-tombol yang tersedia pada mesin.
Mesin ini secara otomatis bisa menggiling, memadatkan, serta mengekstrak kopi hingga menjadi espresso. Dengan kata lain, alat ini bisa menggantikan tugas-tugas yang biasa dilakukan seorang barista dalam membuat espresso. Mesin ini juga sering disebut dengan mesin espresso superotomatis.
Cara menggunakan mesin superotomatis ini sangat simple. Anda tinggal menekan tombol yang tersedia sesuai dengan keperluan. Kemudahan yang ditawarkan mesin kopi espresso ini membuatnya cocok untuk penggunaan rumahan.
Rasa yang dihasilkan mesin ini mungkin tak jauh berbeda dengan kopi-kopi yang dibuat oleh barista handal. Hanya saja, Anda tidak bisa mengeksplorasi takaran dan beberapa teknik lainnya karena hampir semua proses dilakukan secara otomatis.
3. Pod Coffee

Satu lagi alat pembuat kopi otomatis yang desainnya modern dan merupakan salah satu inovasi dalam dunia perkopian adalah pod coffee. Penggunaannya sangat praktis dan tidak ribet karena menggunakan teknologi yang canggih.
Pada alat ini, Anda tidak memerlukan biji atau bubuk kopi untuk diseduh. Namun, yang Anda perlukan adalah kapsul kopi sebagai bahan baku yang akan diolah secara otomatis oleh mesin ini menjadi secangkir kopi. Contoh merknya yang terkenal adalah Dolce Gusto dan Nespresso.
4. Perkolator

Perkolator berasal dari kata perkolasi yang berarti teknik membuat larutan dengan mengalirkan pelarut melewati zat terlarut yang kemudian disaring. Kiranya, teknik manual brew pour over seperti V60, Chemex, dan vietnam drip merupakan aplikasi dari metode perkolasi.
Pada awalnya, cara memanaskan air dalam perkolator adalah dengan tungku atau kompor. Namun, seiring berkembangnya teknologi, ditemukanlah perkolator yang lebih ringkas dan otomatis, yaitu perkolator elektrik.
Bubuk kopi dimasukkan ke dalam saringan yang berada di dalam perkolator yang sudah terisi air. Setelah itu, tinggal panaskan air dengan cara menghidupkan perkolator tersebut dengan daya listrik. Sangat mudah bukan?
5. Filter Coffee Maker

Alat pembuat kopi tersebut dikenal dengan nama drip coffee maker atau filter coffee maker. Biasa digunakan di restoran atau hotel sebagai penyaji kopi dalam jumlah yang besar. Namun, ada pula coffee maker dengan ukuran kecil yang ditujukan untuk rumahan.
Cara penggunaannya, pertama tentu siapkan takaran bubuk kopi sejumlah yang ingin disajikan, lalu masukkan ke dalam wadah kopi pada mesin tersebut. Perbandingan kopi dan air harus benar-benar diperhatikan. Masukkan air dengan takaran yang diinginkan ke dalam tangki coffee maker.
Langkah selanjutnya, nyalakan mesin untuk mendidihkan air serta mengekstraksi kopinya. Proses pembuatan kopi ini kira-kira membutuhkan waktu 10 menit. Tinggal tunggu saja lalu matikan mesin setelah prosesnya selesai.
Alat pembuat kopi otomatis ini cenderung mengurangi tingkat keasaman pada kopi. Penggemar kopi yang idealis soal rasa mungkin kurang suka dengan seduhan dari alat ini.
Alat Pembuat Kopi Manual
Berbeda dengan mesin espresso atau perkolator, alat pembuat kopi manual ditujukan untuk metode manual brew. Sesuai namanya, manual brew adalah teknik di mana proses penyeduhan dilakukan dengan alat-alat yang dioperasikan secara manual oleh manusia.
Meskipun tujuannya sama, yaitu menciptakan seduhan kopi yang nikmat, masing-masing alat seduh bisa menghasilkan cita rasa kopi yang berbeda-beda. Sekalipun takaran dan varian kopinya sama. Berikut adalah perlengkapan kopi untuk metode manual brew yang populer.
1. Moka Pot
Moka pot merupakan alat pembuat kopi tradisional dari Italia. Alat ini diciptakan oleh Alfonso Bialetti pada tahun 1933.
Boleh dibilang, moka pot merupakan alat pembuat espresso secara manual. Alat ini tidak memerlukan daya listrik. Proses mendidihkan air dilakukan dengan memanaskan moka pot di atas tungku atau kompor.
Metode ini menggunakan tekanan uap yang tinggi selayaknya membuat espresso. Tekanan yang dihasilkan dengan alat ini cukup sederhana, air yang mendidih akan menekan bubuk kopi yang dipadatkan hingga menembus ke saringan di atasnya. Hasil dari proses tersebut kemudian keluar melalui corong dan memenuhi bejana bagian atas.
2. Rok Presso
Sama seperti alat pembuat kopi espresso lainnya, Rok Presso menggunakan tekanan tinggi untuk mengekstrak kopi. Namun, bedanya dengan mesin espresso, alat ini membuat tekanan secara manual. Caranya adalah dengan menekan kedua tuas yang terdapat pada alat ini.
Dahulu, piranti ini dikenal dengan sebutan presso saja. Namun, seiring berjalannya waktu, berganti nama menjadi Rok Presso.
Jika Anda tidak memiliki bujet yang cukup untuk membeli mesin espresso, alat ini bisa jadi alternatif. Harganya cenderung lebih murah ketimbang mesin espresso listrik dengan kualitas hasil espresso yang setara.
3. French Press
Alat pembuat kopi sederhana ini terdiri dari bejana dengan saringan di bagian atas yang bernama plunger. Cara menyeduhnya adalah dengan mendiamkan kopi yang telah diseduh dengan air panas dalam bejana tersebut selama kurang lebih 4 menit. Setelah itu, tekan plunger perlahan hingga ampas kopi tertekan ke dasar.
Sangat mudah bukan? Kiranya french press ini adalah metode seduh paling sederhana kedua setelah metode tubruk.
4. Aeropress

Alat ini diciptakan oleh Alan Adler pada tahun 2005. Ia merupakan direktur perusahaan produk mainan untuk olah raga bernama Aerobie.
Desain aeropress memang unik dan futuristik. Materialnya yang plastik membuat alat ini tidak gampang rusak. Cara penggunaannya mengingatkan pada french press yaitu dengan menekan plunger.
Ada tiga bagian utama, yaitu chamber, plunger, dan cap. Aeropress memerlukan kertas penyaring untuk menyaring bubuk kopi yang ditekan.
5. V60

Perlengkapan kopi ini diciptakan di Tokyo, Jepang pada tahun 2004 oleh perusahaan bernama Hario. Nama V60 dipilih karena bentuknya menyerupai huruf “v” dengan sudut 60°.
Bentuk V60 menyerupai cangkir tapi berlubang di bagian bawah. Bahan dasarnya bermacam-macam. Ada yang dari kaca, plastik, maupun keramik.
Alat ini merupakan penunjang metode pour over, di mana sajiannya dihasilkan dari tetes demi tetes bubuk kopi yang diseduh perlahan. Oleh karenanya, V60 membutuhkan kertas penyaring atau filter.
6. Chemex
Pada tahun 1941, Dr. Peter Schlumbohm menemukan satu alat pembuat kopi bernama Chemex. Ahli kimia Amerika kelahiran Jerman ini menjadi terkenal karena temuannya.
Alat seduh kopinya jadi sering muncul dalam film maupun karya sastra. Salah satunya adalah novel From Russia, with Love (1957) yang ditulis Ian Fleming. Diceritakan bahwa James Bond menyeduh kopi lewat Chemex yang ia beli dari sebuah toko di New Oxford Street.
Chemex terbuat dari kaca borosilikat. Bentuknya menyerupai labu erlenmeyer. Alat pembuat kopi ini digunakan untuk metode pour over sehingga memerlukan filter.
7. Vietnam Drip

Vietnam dalam dunia perkopian terkenal dengan perlengkapan kopi tradisionalnya, yaitu dikenal dengan nama vietnam dripper. Bentuknya adalah saringan yang menyerupai gelas kecil di mana bubuk kopi akan diseduh di dalamnya. Saringan tersebut kemudian diletakkan tepat di atas gelas saji yang sudah diisi dengan susu kental manis.
Padatkan bubuk kopi, lalu seduh secara perlahan. Seduhan kopi akan menetes perlahan pada gelas saji hingga tinggal ampasnya saja di dalam vietnam dripper.
Hasil seduhan dengan teknik ini dikenal dengan sebutan kopi susu ala Vietnam. Minuman ini memiliki beberapa nama lain di berbagai tempat, di antaranya ada vietnamese iced coffee, coffee drip, dan vietnam drip. Oleh orang-orang Vietnam sendiri, minuman ini dikenal dengan cà phê đá.
8. Syphon

Nama lain dari alat pembuat kopi ini adalah vacuum pot. Alat seduh ini memang terlihat berbeda dari yang lainnya. Syphon terdiri dari dua tabung yang berbeda fungsi dan cara kerjanya.
Tabung yang berada di atas bernama hopper (corong), sedangkan yang di bawah adalah bulb (bohlam). Bagian bulb berfungsi sebagai tempat memanaskan air hingga mendidih. Ketika mendidih, air akan naik ke hopper.
Sementara air mendidih, bubuk kopi dimasukkan ke dalam hopper. Tunggu beberapa menit, kemudian matikan pemanas. Hasil ekstrak kopi akan turun kembali ke bulb, sedangkan ampasnya akan tersaring dan tertinggal pada hopper.